in

Sosialisasi Empat Pilar Perlu Terus Dilakukan

BANDUNG (Berita) Jika sebuah bangsa tercerabut dari akarnya maka bangsa itu akan menunggu kematian.

“Inilah yang perlu diwaspadai,” ujar anggota MPR Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN), Haeruddin S.Ag, MH, dihadapan ratusan mahasiswa Universitas Sangga Buana, Bandung, Jawa Barat,Senin ( 21/8), saat jadi pembicara pada acara Sosialisasi Empat Pilar.

Faktor lain yang menyebab bangsa ini tercerabut dari akarnya karena kita melupakan sejarah. Untuk menjadi sebuah negara, memerlukan waktu ratusan tahun, perlu waktu yang panjang.

“Indonesia tak serta merta menjadi sebuah bangsa,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Haeruddin memaparkan berbagai sejarah bangsa, mulai dari jaman kerajaan nusantara hingga jaman pergerakan. Semua sejarah yang ada, mengandung dan memberikan proses penguatan nilai-nilai kebangsaan.
“Kita mudah diadudomba karena sejarah tak pernah dibuka,” ujarnya.

Dia menegaskan sosialisasi ini juga sebagai upaya agar bangsa ini tak tercerabut dari akar bangsa.

Dalam sosialisasi itu dikatakan Indonesia adalah bangsa yang memiliki keragaman. Meski beragam namun sepakat untuk bersatu. “Kita bersatu untuk menghadirkan kemajuan, keadilan, dan kemakmuran,” paparnya.

Pria asal Garut, Jawa Barat, itu mengajak semua untuk bersyukur sebab bangsa Indonesia masih ada. Ia membandingkan dengan Uni Soviet dan Jugoslavia yang sudah bubar.

“Di sana bubar karena kemakmuran dan kesejahteraan tak hadir,” ungkapnya.

Dia pun mengingatkan bangsa ini sedang mengalami kondisi darurat narkoba. “Narkoba membunuh banyak orang,” ujarnya.

Disebut 5 juta orang terkena obat-obat terlarang. Lima puluh orang mati dalam sehari karena narkoba. Narkoba telah membunuh generasi muda. “Mudah-mudahan yang di sini bersih dari narkoba,” ujar Haeruddin.

Rektor Universitas Sangga Buana, Asep Effendi, dalam sambutan mengatakan sosialisasi ini penting sebab kalau dilihat di masyarakat ada gejala menurunnya pemahaman dan nilai kebangsaan.

“Allhamdulillah, kampus ini mencoba terus mengimplimentasikan Empat Pilar lewat  Orientasi studi dan pengenalan kampus ( Ospek)  dan kegiatanResimen Mahasiswa (Menwa) ,” paparnya.

Menurunnya paham dan nilai kebangsaan, menurut Asep, tak selayaknya kita menyalahkan pihak lain. Saat ini diakui ada orang yang tak hafal sila-sila Pancasila. “Inilah yang kami anggap memprihatinkan,” katanya. Untuk itu Sangga Buana melakukan berbagai kegiatan untuk mengingatkan Empat Pilar.(aya)

What do you think?

Written by virgo

Tanda Tangan Mahasiswa Sangga Buana, Bandung, Untuk Empat Pilar

Cabinet Secretary, Minister of Public Works and Public Housing, Minister of Tourism Receive an Award from ITB