Tidak Ada WNI yang jadi Korban
Benua Biru kembali diguncang aksi teror. Kali ini, para teroris melancarkan aksi mereka di Barcelona, Spanyol. Tujuan wisata utama di Barcelona, Las Ramblas, diserang sebuah mobil van, Kamis (17/8) waktu setempat. Van putih itu melaju kencang ke arah kerumunan turis Kamis sore sekitar pukul 17.00. Para turis yang sedang berada di kawasan tersebut tergilas dan terpental.
The Guardian melaporkan, sebanyak 13 orang dikabarkan meninggal dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Aksi serangan tidak berhenti sampai di situ. Aksi serangan lalu terjadi di Cambrils, 120 kilometer di selatan Barcelona. Serangan dilakukan dengan mobil Audi A3. ”Mobil tersebut menyerang kawasan pejalan kaki dan melukai enam warga sipil serta seorang polisi. Para penyerang itu terlihat mengenakan ikat pinggang peledak,” tulis The Guardian.
Polisi menghabisi empat teroris dan membuat seorang teroris terluka setelah para teroris itu melakukan serangan kedua di kawasan pantai Cambrils, 120 kilometer di selatan Barcelona. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Dari serangkaian aksi itu, tercatat korban termuda merupakan gadis berusia tiga tahun. Dia meninggal sesaat setelah dilarikan ke rumah sakit. Seorang gadis berusai enam tahun yang tidak diketahui kewarganegaraannya juga dibawa ke rumah sakit dengan pendarahan di bagian kepala.
Tidak lama setelah kejadian, polisi menangkap tiga terduga di tiga tempat berbeda. Polisi mengonfirmasi seorang terduga pelaku teror bermana Driss Oukarib telah ditangkap setelah menyerahkan diri. ”Pria 28 tahun berdarah Maroko itu teridentifikasi setelah dokumennya tertinggal di TKP,” seperti dilansir The Guardian.
Oukabir mengaku paspor dan kartu identitasnya telah dicuri dan dia tidak terlibat dalam aksi tersebut. Dia mengatakan kepada polisi dirinya mendatangi polisi setelah dia melihat nama dan fotonya menyebar di media-media.
Terduga kedua tertangkap. Menurut keterangan polisi, terduga kedua itu lahir di Melilla, wilayah Spanyol yang berada di utara Maroko. Dia ditangkap di Alcanar, di lokasi ledakan yang terjadi Rabu. Terduga ketiga ditangkap. Polisi Catalonia mengatakan bahwa mereka telah menangkap terduga yang memiliki hubungan dengan serangan-serangan itu di Ripoll. Tempat di mana Driss Oukabir ditangkap Kamis lalu.
Juru Bicara Kementerian Arrmanatha Nasir memastikan bahwa tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban dalam serangan tersebut. Dia juga menuturkan bahwa KBRI Madrid telah mengeluarkan imbauan untuk WNI yang bermukin di Spanyol, khususnya Barcelona.
”Kami ingatkan WNI khususnya yang berada di Barcelona, Spanyol untuk meningkatkan kewaspadaan, mempelajari perkembangan keadaan/situasi tempat-tempat yang akan dituju, dan menghindari tempat-tempat yang dapat menjadi target aksi teror,” tutur pria yang akrab disapa Tata itu, kemarin (18/8).
Pada imbauan yang dikeluarkan KBRI Madrid, para WNI juga diminta untuk selalu menyiapkan diri dan membawa dokumen ID card lengkap jika hendak bepergian ke luar rumah. KBRI Madrid juga membuka hotline Perlindungan WNI untuk para WNI yang membutuhkan bantuan dan informasi. ”Saat ini, tercatat ada sekitar 1.620 WNI yang bermukim di Spanyol. Sebanyak 120 WNI bermukim di Barcelona,” jelas Tata.
Terkait dengan aksi teror yang terjadi di Barcelona, Indonesia mengecam aksi teror tersebut. Aksi teror yang 13 orang meninggal dan puluhan luka-luka. Tata juga mengatakan, pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan duka cita mendalam dan solidaritas kepada para korban dan keluarga korban aksi teror tersebut. (*)
LOGIN untuk mengomentari.