Kelompok militan ISIS mengklaim bertanggung jawab atas aksi penembakan yang menewaskan satu polisi dan melukai dua petugas lainnya di kawasan Champs Elysees di Paris, Perancis, pada Kamis (20/4) malam waktu setempat. “Pelaku serangan di Champs Elysees di pusat Paris adalah Abu Yussef, warga Belgia yang merupakan salah satu militan ISIS,” demikian bunyi pernyataan ISIS dalam media propaganda mereka, Amaq, sebagaimana dikutip AFP.
Otoritas Paris sendiri mengaku sudah mengantongi nama pelaku yang akhirnya ditembak mati oleh petugas tersebut. Namun, otoritas enggan membeberkan identitas pelaku karena proses penyelidikan masih berlanjut. “Penyelidik ingin memastikan pelaku memiliki kaki tangan atau tidak,” ucap jaksa Paris, Francois Mollins, kepada Reuters. Tak lama setelah penembakan, kepolisian langsung menutup lokasi kejadian yang sebelumnya dipadati warga dan turis, terutama di dekat monumen Arc de Triomphe.
Dalam beberapa cuplikan tayangan di televisi, ruas jalan Champs Elysees terlihat dipenuhi mobil polisi dan petugas bersenjata. Presiden Perancis, Francois Hollande, berjanji akan meningkatkan kewaspadaan, mengingat peristiwa ini terjadi dua hari menjelang pemilihan umum presiden.
Menuju pemilu yang akan diselenggarakan pada 23 April mendatang, Perancis sebenarnya sudah meningkatkan keamanan. Pada awal pekan ini, dua orang ditahan di Marseille karena diduga akan melancarkan serangan saat pemilu. Perancis sendiri sudah dalam status darurat sejak 2015 lalu, setelah serangkaian serangan teror yang menewaskan setidaknya 230 orang dalam dua tahun belakangan.
LOGIN untuk mengomentari.