in

Studi: Alasan di Balik Baiknya Menghindari ‘Multitasking’

Sebuah studi baru yang dilakukan Stanford University menunjukkan bahwa multitasking atau mengerjakan dua atau tiga hal bersamaan dapat menurunkan performa dan bahkan akibat terburuknya merusak kemampuan berpikir otak. Setiap kali seseorang melakukan hal tersebut ia tidak hanya membuat performanya menurun, tapi juga merusak bagian otak yang penting untuk kesuksesan di tempat kerja di masa mendatang. 

Mengutip The Huffington Post, pada Senin (20/3), laporan studi itu juga menemukan bahawa orang yang multitasking tidak begitu produktif dibanding orang yang fokus melakukan satu pekerjaan di satu waktu. Para peneliti juga menemukan bahwa orang yang secara rutin menerima banyak informasi, tidak akan fokus, kerap mengulang pekerjaannya atau bahkan berganti pekerjaan dari satu ke yang lainnya tanpa ada yang berhasil dengan baik. 

Keahlian khusus 

Lalu, bagaimana jika seseorang dibekali dengan keahlian khusus mampu melakukan multitasking? Para peneliti Stanford membandingkan grup berdasarkan kemampuannya multitask dan yang meyakini bahwa itu membantu performa mereka. 

Para peneliti menemukan grup yang merasa bisa mengerjakan banyak hal di satu waktu performanya lebih buruk dibanding orang yang melakukan satu hal saja di saat yang sama. Penyebabnya mereka kesulitan dalam mengorganisir informasi yang tidak relevan dan lambat ketika berpindah dari satu fokus ke fokus yang lain. 

Multitasking mengurangi efisiensi dan performa karena otak hanya dapat fokus ke satu hal di satu waktu. Ketika melakukannya untuk dua hal bersamaan, otak terbagi dan tidak akan bisa berhasil dengan baik. Temuan studi itu juga memuat bahwa melakukan banyak hal di saat bersamaan akan turut menurunkan IQ. 

Partisipan yang diminta melakukan bahyak hal di satu waktu mengalami penurunan IQ yang sama seperti halnya dipaksa terjaga semalaman. IQ menurun 15 poin bagi pria multitasking yang diperkirakan sama dengan tingkat IQ anak rata-rata delapan tahun. 

Para peneliti menyimpulkan perlu studi lebih lanjut untuk mengetahui apakah ketika seseorang kerap melakukan banyak hal bersamaan akan merusak secara signifikan ke otak. Namun, bagaimanapun sejauh ini, mereka meyakini hal itu membawa efek negatif yang patut dihindari. 

Ahli saraf Kep Kee Loh, yang memimpin penelitian menegaskan, pentingnya membangun kesadaran ini. Ketika seseorang berinteraksi dengan banyak hal di saat bersamaan akan mengubah cara berpikir dan mengubah kemampuan otak di masa mendatang.

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Perkiraan Puasa Ramadhan 2017 Jatuh Pada Tanggal Ini

Pelanggan XL Bisa Nonton YouTube Tak Pakai Data