in

Sudah Sebulan KLM Nade Tak Beroperasi, Mobilitas Warga Siberut Barat Terganggu

PADEK.CO— Warga Betaet, Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat mengeluhkan tidak beroperasinya layanan antarpulau Kapal Layar Motor (KLM) Nade GT. 220 sejak sebulan terakhir.

Layanan kapal ini tidak saja sangat membantu arus transportasi masyarakat setempat, namun, juga sebagai moda transportasi distribusi sembako ke daerah tersebut.

Murdani, 37, warga Simalegi kepada wartawan, Minggu (11/6) mengatakan, sejak KLM Nade berhenti beroperasi sekitar sebulan terakhir, mobilitas ke luar masuk masyarakat di Desa Simalegi terkendala.

Dia berharap kepada pemerintah daerah, bisa segera mencarikan solusi atas kondisi yang dihadapi oleh masyarakat yang berada di Pantai Barat Pulau Siberut tersebut.

”Kami mohon kepada Pemkab bisa segera mencarikan solusi terkait kondisi ini. Apalagi, masyarakat di Siberut Barat, khususnya di Desa Simalegi, belum ada akses darat yang bisa dilewati. Belum lagi, untuk pemenuhan kebutuhan sembako saat ini, juga sangat sulit,” ujarnya.

Dia pun mengaku, sudah sempat mempertanyakan hal tersebut kepada Camat Siberut Barat Job Sirirui. Menurut dia, hal itu disebabkan tidak ada anggaran untuk biaya operasional kapal tersebut. Saat ini, kata dia, Pemkab Mentawai menunggu pembahasan anggaran perubahan agar bisa mengoperasikan layanan kapal antar pulau tersebut.

”Biasanya kapal antar pulau KLM Nade berangkat setiap hari Kamis pagi dari pelabuhan lokal, Desa Muara Sikabaluan menuju Betaet. Informasi yang saya dapat dari kapten kapal Nade dan pak Camat Siberut Barat, kapal tersebut berhenti beroperasi karena tidak ada lagi ada anggaran pembelian BBM dari Pemkab,” ujarnya.

Selama ini, kata dia, pedagang sangat terbantu dengan layanan transportasi antarpulau KLM Nade tersebut. Dimana, tiket atau ongkos kapal dari dermaga lokal menuju Simalegi sebesar Rp40 ribu per orang. Sementara, jika menggunakan transportasi swasta atau long boat bisa menghabiskan biaya Rp250 ribu per kepala.

Kepala Dinas Perhubungan Kepulauan Mentawai, Total Maratua Nababan membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan, anggaran untuk operasional KLM Nade sudah habis dan menunggu pergeseran anggaran. ”Betul. Anggarannya ada, tapi sudah habis. Saat ini, sedang menunggu pergeseran,” katanya.

Dia juga mengatakan, layanan kapal antarpulau KLM Nade menggunakan BBM dexlite atau industri. Namun, terkait besaran anggaran operasional KLM Nade tersebut per trip pihaknya mengatakan, bahwa datanya ada di kantor. (rif)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Penjelasan Dekan Fakultas Hukum Unand Soal Dugaan Pelecehan Seksual Mahasiswi

Soal Suporter Tamu Liga 1, LPO Muhammadiyah: Penyelenggara Belum Profesional