Bidan Membuat Kerajinan Barang Bekas Menjadi Menarik
TANJUNGPINANG – Bila sebelumnya tumpukan daun kering, plastik kemasan sabun, ranting kayu, sisa kaleng cat hanya menjadi barang-barang yang terbuang, tapi di tangan Vira Hara sampah tersebut bisa disulap menjadi aneka macam produk kerajinan yang memiliki nilai jual ber-ekonomi tinggi di pasaran.Memiliki kecintaan di bidang seni, siapa sangka bila wanita yang berprofesi sebagai bidan ini tertarik menekuni bisnis kerajinan daur ulang sampah.
Mengawali usahanya, ibu satu putra tersebut mendapat ide setelah melihat banyak sampah plastik di lingkungan tempatnya ia bekerja sebagai bidan di Kampung Bugis Tanjungpinang. Melihat tumpukan sampah tersebut ia ter-gerak dan terpikir untuk mengolah limbah sampah itu agar menjadi produk bernilai jual.
”Termotivasi setelah saya ditempatkan di Kampung Bugis, saya tergerak hati untuk mengolah sampah dengan mendaur ulang menjadi lebih bermanfaat,” ujarnya ketika ditemui Tanjungpinang Pos, Minggu (5/7).
Hanya bermodalkan bakat dan hobi ia pun terdorong untuk membantu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat melalui sampah. Ia melibatkan masyarakat di lingkungannya dengan menyalurkan pengetahuan daur ulang sampah dengan menggelar pelatihan membuat kerajinan dari sampah.
Di lingkungannya Perumahan Pondok Akasia Ganet, Vira mengajak ibu-ibu rumah tangga mendaur ulang sampah. Kegiatan itu diikuti oleh beberapa orang warga. Sebagai tutor, ia pun semangat memberikan pengetahuan dan pengalamannya, warga pun termotivasi untuk mengolah sampah. Mereka diberi keterampilan mengolah sampah menjadi produk siap pakai seperti bunga, dompet, tas, tempat tisu, hingga pernak-pernik lainnya.
”Di lingkungan saya ada beberapa warga yang ikut bergabung, kita tidak memaksa mereka, kalau ada yang ikut ayo sama-sama kita peduli lingkungan dengan memanfaatkan sampah menjadi bermanfaat, jadi yang mau ikut ayo kita gabung,” ajak-nya lagi.
Dengan memanfaatkan bahan-bahan limbah seperti misalnya kemasan plastik, daun, ranting kayu, kaleng cat, sisik dan tulang ikan, setiap harinya, Vira memproduksi barang recycle (daur ulang, red) yang belum banyak ditemui di Kota Tanjungpinang.Ada puluhan komponen produk yang telah ia produksi, sebut saja seperti bunga, pot bunga, gantungan kunci, tempat pensil, tempat tisu, kartu nama, pigura, bros dan lain sebagainya.
Barang olahannya , aktif ia promosikan di pameran-pameran yang diselenggrakan pemerintah, selain menitipkan beberapa barang dagangan di toko sekitar tempat tinggalnya. Hasil kerajinan tanggannya dijual antara Rp 1.000 ada juga yang harganya sampai Rp 300 ribu per unit. harganya tergantung jenis produknya.
Meskipun sekarang ini Vira baru menekuni usahanya sebatas bisnis sampingan di sela-sela kesibukannya mengurus buah hati tercinta, namun ia berharap bila suatu saat nanti, semakin banyak masyarakat yang menekuni usaha daur ulang sampah. Vira selalu optimis bila bisnis yang ia tekuni saat ini peluangnya masih cukup besar di pasaran Kota Tanjungpinang. Vira berharap nantinya, semua masyarakat dapat hidup secara mandiri dan tidak harus memiliki ketergantungan dengan orang lain.
Vira menceritakan, dia telah beberapa kali diundang oleh ber-bagai institusi untuk mengikuti festival kerajinan. Berbagai apresiasi pun diberikan kepada Vira. Namun, dirinya mengatakan, hingga saat ini, belum ada kontribusi langsung dari pemerintah terhadap kegiatan pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan.
”Pernah bicara tentang pengolahan sampah kepada pemerintah, saya pernah mengajukan untuk memperdayakan masyarakat pengolahan daur ulang sampah. Saya minta minimal perkelurahan memiliki satu bank sampah, dibentuk suatu badan, ini juga perlu peran masyarakat sendiri dan kesadaran,” ujar wanita yang aktif di klub Bintan Vespa Club ini. Meski hanya memberikan masukan tanpa ada reaksi, Vira tidak patah semangat dan terus memberikan perdayaan kepada masyarakat.
”Saya pribadi sadar dan peduli terhadap lingkungan, untuk itu kita bisa mendaur ulang karena dari sampah selain dapat menjadi lingkungan bersih juga menghasilkan ekonomi,” ucap penuh semangat.
Meski tergolong baru menggerakan usaha kreatifnya, olahan wanita berkerudung ini pernah menjuarai beberapa event yang diselenggarakan pemerintah. Pernah menjuarai kerajinan kreatif dari olah sampah pada ajang Industri Ekonomi Kreatif yang diselenggarkan oleh Disperindag Kota Tanjungpinang 2014 lalu. Bahkan bunga kreasinya pernah diorder ibu wali kota untuk diberikan kepada ibu gubernur Hj Aisyah Sani.