Selain Bukittinggi, Banjir Landa Tiga Daerah Lainnya
Tingginya intensitas hujan yang melanda sejumlah daerah di Sumbar, Sabtu (15/4) lalu, ternyata tak hanya memicu terjadinya banjir di Kota Bukittinggi. Banjir dilaporkan juga melanda Pasaman Barat (Pasbar), Solok Selatan (Solsel) dan Limapuluh Kota.
Di Pasbar dipicu meluapnya Batang Saman, Nagari Aiagadang, Kecamatan Pasaman, Sabtu malam (15/4). Akibatnya, ratusan rumah warga di dua kejorongan terendam banjir. Mujurnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian material diperkirakan puluhan juta rupiah.
Informasi yang dihimpun Padang Ekspres di lapangan, kemarin (16/4), ratusan rumah terlihat terendam banjir di Jorong Pasir Bintungan dan Labuh Lurus Nagari Aiagadang, Kecamatan Pasaman. Tak hanya itu, banjir juga sempat menutupi akses jalan lintas Simpang Empat-Ujunggading. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya kemacetan cukup parah.
“Jalan penghubung antara Ujunggading menuju Padang terpaksa ditutup hingga Minggu pagi,” kata Syahputra, 28, warga Batang Saman kepada Padang Ekspres kemarin. Kedalaman air di sekitar permukiman warga dilaporkan mencapai satu meter lebih.
Wali Nagari Aiagadang, Junaidin mengatakan, diperkirakan air mulai memasuki permukiman warga dan jalan raya sekitar pukul 23.00 Sabtu (15/4) lalu. Tingginya intensitas hujan membuat volume Batang Pasaman meluap dan masuk ke permukiman warga.
Selain Batang Saman, berdasarkan informasi yang didapatkan Padang Ekspres, Sungai Rimbo Kejahatan di Jorong Limpato, Nagari Kajai, Kecamatan Talamau juga meluap. Akibatnya, satu unit warung milik masyarakat setempat nyaris hanyut.
Selain menggenangi pemukiman warga setempat, banjir juga menggenangi jalan lintas Simpang Empat-Panti (Pasaman). Akibatnya, seluruh kendaraan yang ingin melintas terpaksa berhenti.
“Saya heran kenapa air sungai ini mendadak deras. Selama ini tidak pernah arus air meluap sebesar ini,” kata Andi, 27, pengendara yang hendak ke Talu, Kecamatan Talamau.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Try Wahluyo mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan korban. “Kini arus lalu lintas di dua daerah itu sudah mulai normal,” kata dia.
Terpisah, Bupati Pasbar Syahiran mengimbau warga waspada. “Saya minta petugas di lapangan segera mendata korban banjir untuk diberikan bantuan,” kata Syahiran.
Di Limapuluh Kota, hujan deras memicu terjadinya longsor. Satu rumah milik Rohanis, 68, guru ngaji di Jorong Sialang, Nagari Tungkar, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, dihondoh longsor, Sabtu malam (15/4).
Informasi yang diperoleh Padang Ekspres, sewaktu longsor Rohanis sedang berada di Mushala Wustha. Sedangkan dalam rumah hanya ada putranya, Jum.
“Untung, longsornya tak terlalu parah. Tanah tebing yang runtuh hanya menimbun dapur dan satu kamar,“ kata Imit, putra Rohanis yang lainnya saat dikontak Padang Ekspres, Minggu (16/4).
Imit yang pernah menjabat kepala Jorong Sialang menyebut, material longsor yang menimbun kamar dan dapur di rumah orang tuanya sudah dibersihkan keluarga dengan bantuan masyarakat. “Mudah-mudahan hujan yang masih mengguyur kampung kami, tidak memicu terjadi longsor susulan,” ujarnya.
Di sisi lain, BPBD Limapuluh Kota mengimbau masyarakat di daerah ini tetap waspada terhadap longsor dan angin kencang. “Kami minta masyarakat waspada. Kalau terjadi bencana, kami harap kepala jorong, wali nagari dan camat dapat melaporkan kepada BPBD,” kata Nasriyanto dan Rahmadinol.
Sementara di Solsel dilaporkan hujan deras memicu terjadinya banjir bandang. Satu rumah rusak dihantam banjir di Jorong Sikayantalang, Nagari Padang Airdingin, Kecamatan Sangir Jujuan kemarin dini hari (16/4).
Kepala Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan, Editorial menyebutkan, banjir bandang kali ini tergolong ringan. “Subuh tadi (kemarin, red), kita sudah turun ke lokasi banjir di Sikayan dengan menurunkan satu alat berat. Ada sebagian badan jalan yang tertimbun tumpukan material longsor termasuk kayu-kayu yang terseret arus sudah berhasil kita bersihkan menjelang siang tadi,” katanya.
Di Bukittinggi, dilaporkan aktivitas warga mulai normal sehari pascabanjir. Warga yang terkena imbas banjir mulai membersihkan rumah secara mandiri. “Alhamdulalillah, kondisi sudah normal kembali hingga sore ini (Minggu sore, red),” ucap Musmulyadi, kepala BPBD Bukittinggi.
Musmulyadi mengaku masih mendata korban banjir guna mendapat kepastian hitungan kerugian dan unit rumah yang terkena dampak. “Kami masih menghitung, jadi belum tahu pastinya terutama untuk kerugian materi,” sebut Musmulyadi.
Mantan Kabag Umum Setko Bukittinggi itu juga menyampaikan bahwa banjir akibat luapan drainase itu tidak hanya pada satu titik, namun juga beberapa kawasan lainnya, seperti Pulai Anak Aie, Tarok Dipo, Jembatan Besi, Pakankurai dan beberapa titik lainnya.
Sementara itu Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias yang ikut turun ke lokasi hingga Minggu dini hari menyampaikan bahwa penyebab banjir akibat volume air terlalu banyak. “Jadi air kiriman itu sangat banyak, sehingga drainase yang ada tak sanggup menampung debit air,” bebernya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.