PESSEL, METRO – Meski sebagaian wilayah di Kabupaten Pesisir Selatan diguyur hujan, namun kabut asap masih terlihat membalut langit Kabupaten Pesisir Selatan dan sebagian wilayah Sumatera Barat.
Pantuan di kawasan Pantai Carocok Painan, Selasa (15/10), kabut asap kiriman terlihat jelas. Apalagi jika dipantau dari Puncak Langkisau.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup ( KLH) Kabupaten Pesisir Selatan, Jumsu Trisno, pada POSMETRO, Selasa (15/10) menuturkan. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), untuk kondisi udara di Sumatera Barat, juga Kabupaten Pesisir Selatan, ISPU 36, Parameter PM 10, Tanggal 14/10/2019 pukul 14.00 Wib kemarin, Kriteria Udara baik.
“ Sejauh ini belum ada intruksi khusus pemakaian masker atupun hal lainya akibat kabut asap yang disebabkan kebakaran hutan,” ungkap Jumsu.
Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Barat ( Bapeldada), Ica, ketika dikonfirmasi, mengatakan, hingga pukul 14.00 Wib, kondisi udara masih aman. Masih di bawah ambang batas pencemaran udara.
“ Pesisir Selatan dan Padang kondisnya masih aman, “ terang Kepala Bapeldada Sumbar.
Hal sama juga ditegaskan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat, melalui Kabid Perlindungan Hutan dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Mgo Senatung menjelaskan, berdasarkan Sumber 8 Lembaga Antariksa Nasional untuk hari ini, Selasa (15/10) pukul 15.00 Wib, hot spot di Indonesia ada 809. Sedangkan di Sumbar dan Pessel hari ini 0 atau nihil.
“ Kemarin, Senin (14/10) ada 4 lokasi hot spot , 2 Dhamasraya dan 2 di Siberut Mentawai, tapi sudah padam,” ungkap Mgo Senatung.
Dijelaskan Mgo, kondisi hutan yang ada di Sumatera Barat tergolong hutan hujan tropika basah, bahkan sudah 9 bulan Sumbar masuk kategori bulan basah dan 3 bulan tergolong bulan kering.
Jika dilihat kondisi bulan basah di Sumbar cukup susah jika terjadi kebakaran hutan, apalagi saat ini sedang memasuki bulan – bulan basah.
Jika ada kabut asap di Sumbar juga di Pessel, bisa jadi itu kabut asap kiriman. Karena tidak terpantau hot spot di wilayah Sumatetra Barat. Katanya.
“ Maka kita di Sumbar memiliki sungai banyak, dan lumbung air. Apalagi keberadaan bukit barisan adalah tempat jatuhnya hujan,” tekuk Senatung. ( rio)