
Palembang (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) fokus menaikkan Indeks pertanaman guna meningkatkan produksi padi di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel Bambang Pramono di Palembang, Senin, mengatakan saat ini indeks pertanaman (IP) di Sumsel masih berada pada angka 1,1. Padahal, jika IP dapat ditingkatkan menjadi 1,5, produksi gabah kering giling (GKG) Sumsel diperkirakan bisa mencapai lima juta ton.
“Ini tantangan kita. Kalau bisa diatasi tentunya produksi kita bisa naik. Kalau IP bisa 1,5, atau dalam kata lain pertanaman kedua bisa mencapai 50 persen dari luas baku sawah, maka produksi Sumsel bisa mencapai 5 juta ton GKG,” katanya.
Ia menjelaskan produksi padi Sumsel dalam lima tahun terakhir terus menunjukkan peningkatan. Sebab, Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi Gabah Kering Giling (GKG) Sumsel pada periode Januari hingga Oktober 2025 mencapai 3,3 juta ton, naik 22,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 2,7 juta ton.
Peningkatan tersebut tidak terlepas dari intervensi benih yang dilakukan pemerintah, baik melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) maupun anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Pada 2024 dan 2025, kata dia, bantuan benih telah disalurkan untuk lahan seluas 173 ribu hektare.
Untuk mendukung target produksi padi sebesar 4 juta ton pada tahun 2026, pemerintah daerah akan kembali melakukan intervensi benih untuk lahan seluas 200 ribu hektare.
“Kita akan lakukan intervensi benih melalui sumber pembiayaan APBN, APBD provinsi, dan APBD kabupaten/kota,” jelas Bambang.