in

Sumsel gencarkan vaksinasi hewan peliharaan target bebas rabies

Palembang (ANTARA) – Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggencarkan vaksinasi hewan peliharaan untuk mengejar target bebas dari penyakit rabies.

Gubernur Sumsel Herman Deru pada peringatan Hari Rabies Sedunia (World Rabies Day) di Palembang, Jumat, mengatakan bahwa keberadaan hewan yang berpotensi menyebarkan penyakit rabies untuk mendapat perhatian khusus.

Oleh karena itu, menurut dia, dalam pelaksanaan di lapangan tidak cukup hanya mengandalkan tenaga dokter hewan semata melainkan juga membutuhkan keterlibatan masyarakat pemilik hewan atau kalangan sukarelawan peduli hewan.

“Pemprov Sumsel siap memfasilitasi agar kesadaran masyarakat makin tinggi terhadap bahaya penyakit rabies,” kata Herman Deru saat mengikuti dialog interaktif secara virtual bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Direktur Jenderal Perternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nasrullah.

Untuk itu, Herman Deru meminta dukungan dari Kementerian Pertanian untuk merenovasi terhadap keberadaan rumah sakit hewan (RSH) di provinsi ini.

Ia juga mengingatkan pada peringatan Hari Rabies Sedunia ini adanya keterlibatan aktif dari jajaran pemerintah kabupaten/kota di Sumsel untuk mencegah dan mengendalikan rabies melalui vaksinasi hewan penular rabies (HPR) secara rutin.

Berdasarkan data pada pelaksanaan vaksinasi hewan penular rabies pada tahun 2020 sebanyak 23.712 ekor. Selanjutnya, pada tanggal 30 September 2021 sebanyak 2.059 ekor hewan yang mendapatkan pelayanan dari rumah sakit hewan setempat.

Sepanjang tahun 2020 sebanyak 2.000 kasus gigitan hewan peliharaan (anjing, kucing, atau kera). Dari jumlah kasus tersebut, satu pun tidak ada korban meninggal.

“Ini tidak lain karena gencarnya vaksinasi rabies yang telah dilakukan,” katanya.

Dalam peringatan puncak Hari Rabies Sedunia, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga mencanangkan Indonesia bebas rabies pada tahun 2030.

Hal tersebut sejalan dengan target global yang diprakarsai oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE), Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), dan Global Alliance for Rabies Control (GARC).

“Hari ini kami satukan tekad bersama untuk berantas rabies dengan program Pemberantasan Rabies secara bertahap di seluruh Indonesia pada tahun 2030,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Menurut Mentan, penyakit rabies merupakan masalah kesehatan bersama di Indonesia.

Ia mengajak semua kalangan, termasuk jajaran pemerintah daerah bersama masyarakat, untuk terlibat langsung dalam program pengendaliannya dengan mengedepankan implementasi one health.

“Pada tahun ini Indonesia memimpin G20, implementasi one health adalah salah satu komponen penting kepemimpinan Indonesia,” kata Mentan.

 

What do you think?

Written by Julliana Elora

Bupati OKU Timur dukung usulan pembangunan masjid terapung

Lesti Kejora Ditanya Berapa Kali Dalam Sehari Dicium Rizky Billar,