Selain komodo dan pantainya yang indah, Labuan Bajo juga memiliki objek wisata lain yang tak kalah menarik. Salah satunya adalah Gua Batu Cermin yang terletak sekitar empat kilometer dari pusat kota Labuan Bajo.
Usai meninjau Taman Nasional Komodo di Pulau Rinca dan Pelabuhan Labuan Bajo, Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo melanjutkan kunjungan kerjanya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan mengunjungi kawasan Batu Cermin ini pada Kamis, 11 Juli 2019.
Waktu menunjukkan pukul 12.05 WITA saat Presiden dan rombongan tiba di pintu masuk kawasan Batu Cermin. Kedatangan Kepala Negara langsung disambut antusias oleh masyarakat sekitar yang telah menanti sejak pagi hari.
Kepala Negara kemudian menyimak panel-panel yang berisi informasi mengenai rencana pengembangan kawasan wisata itu. Dalam panel tersebut terlihat kawasan Batu Cermin akan memiliki pusat belanja kreatif Kampung Festival Labuan Bajo (Kafela), dengan segala pelengkapnya mulai dari area parkir, taman bermain anak, panggung terbuka, hingga pusat kuliner.
Tak berselang lama, Presiden dan rombongan berjalan menuju Gua Batu Cermin yang berjarak sekitar 300 meter dari pintu masuk. Deretan pohon bambu yang cukup rimbun di sepanjang jalan menuju gua membuat cuaca terik menjadi sedikit lebih teduh. Tak terasa, Presiden dan rombongan pun sampai di bibir gua.
Presiden dan Ibu Iriana pun memutuskan untuk memasuki gua utama. Mereka mulai menyusuri gua pembuka dengan jalur yang relatif luas dan mudah untuk dilalui. Beberapa pohon terlihat merambat dengan akar yang cukup besar menempel di dinding gua pembuka.
Di bagian tengah gua, terdapat satu ruang yang bisa ditempati hingga 15 orang. Di satu titik terdapat lorong buntu, dan di atasnya terdapat celah tempat sebongkah cahaya masuk. Jika momennya tepat, cahaya yang masuk akan terefleksi pada dinding gua dan membentuk cermin alami. Inilah asal muasal nama Gua Batu Cermin.
Mengutip siaran pers Kementerian Pariwisata, gua ini pertama kali mendapat perhatian dunia pada tahun 1951 berkat penelitian arkeolog sekaligus misionaris asal Belanda, Theodore Verhoven. Jutaan tahun lalu, posisi gua ini ada di bawah laut.
Dulu, sempat ada pergeseran atau patahan lempeng bumi, lalu terjadi gempa, sehingga ada beberapa wilayah di Pulau Flores yang tenggelam. Ada beberapa juga yang bahkan naik ke permukaan, salah satunya adalah gua cermin ini.
Usai menyusuri gua selama sekitar 20 menit, Presiden dan Ibu Iriana pun keluar gua melalui pintu gua yang berbeda dari pintu masuk. Keduanya lantas melanjutkan perjalanan untuk santap siang, lalu kembali ke Jakarta.