Seniman senior Sumbar, Syofyani Yusaf meraih penghargaan gelar tanda kehormatan Satyalencana Kebudayaan dari Presiden RI, 28 September lalu. Syofyani Yusaf merupakan seniman yang karya-karyanya telah melegenda dan mendunia. Gelar tanda kehormatan ini diserahkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendi di Plaza Insan Berprestasi, Gedung Kemendikbud Jakarta.
Proses pemilihan ini dilakukan hampir satu tahun. Mulai dari pengususlan nama, kemudian wawancara tertulis. Dan tim dari Kementerian dan Kebudayaan mendatangi sanggar yang berada di Padang untuk melihat langsung kegiatan yang dilakukan.
Saat ini, Syofyani Yusaf berusia 82 tahun dan hampir seluruh hidupnya di dedikasikan di dunia kesenian minang. Khususnya tarian dan musik tradisional. Yang mana sanggar tari Syofyani yang didirikan bersama suaminya Alm Yusaf Rahman dibentuk sebagai wadah untuk berkarya dan melestarikan budaya minang. Mereka berdua menjadi pasangan yang saling mengisi.
Saat itu Syofyani dengan ide-ide tariannya dan Yusaf Rahman dengan musik. Sehingga, sebuah tarian menjadi karya mereka berdua. Karya-karya mereka masih terus dimainkan sampai sekarang. Di antaranya tari pasambahan, tari payung, tari piring, tari indang dan tari manggaro.
“Saya sudah berkesenian selama 62 tahun lamanya. Dan ini baru pertama kalinya saya meraih penghargaan gelar tanda kehormatan dari Presiden,” katanya saat dihubungi Padang Ekspres, kemarin.
Sebelumnya Syofyani sudah sering mendapatkan penghargaan dari kedutaan luar negeri seperti Malaysia. Syofyani menilai, saat ini genarasi muda minang sudah banyak meniru tradisi modern. Dan hal itu perlu dikembalikan lagi.
“Kita harus mengembalikan lagi bagaimana mencintai kebudayaan asli. Dan harus ada peran pemerintah di dalamnya,” ujarnya. Namun begitu, menurutnya saat ini pelajar SMP dan SMA telah kembali mulai diajarkan mengenai randai. (*)
LOGIN untuk mengomentari.