in

Syukuran dan Deklarasi Partai Masyumi Sumbar dari Rumah Kelahiran M Natsir

Keluarnya SK Kemenkumham RI sebagai partai politik (parpol), maka Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Partai Masyumi) sah untuk ikut Pemilu 2024. Pengurus DPW Partai Masyumi Sumbar pun menyelenggarakan deklarasi dari rumah kelahiran Buya M Natsir Dt Sinaro Panjang di Alahan Panjang Kabupaten Solok.

Dalam deklarasi yang disampaikan oleh Ketua DPW Partai Masyumi, Budiman Dt Bandaro Rajo menyerukan kepada semua umat Islam untuk kembali merapat, bergabung ke dalam Partai Masyumi, melanjutkan cita-cita NKRI mewujudkan Indonesia yang baldatun thayyibatun warabbun ghafur.

“Setelah membubarkan diri di bawah ancaman dibubarkan oleh rezim Nasakom Soekarno, akhirnya keluarga besar Masyumi bisa dipertemukan kembali dalam gerakan Masyumi Reborn, Masyumi Memanggil. Moment keluarnya SK Menkumham ini perlu disyukuri karena ini menghapus anggapan selama ini bahwa Partai Masyumi adalah partai yang dibubarkan. Imej dibubarkan itu berarti partai tersebut adalah partai terlarang seperti Partai Komunis Indonesia (PKI), dan tidak bisa hidup kembali di NKRI. Partai Masyumi adalah merupakan musuh bebuyutan PKI.  Pengakuan ini juga penting mengukuhkan kembali bahwa Partai Masyumi adalah pejuang NKRI bukan pemberontak seperti yg digambarkan-gemborkan musuh Masyumi, beber Ketua DPW Partai Masyumi Sumbar, Budiman Dt Bandaro Rajo, Minggu (7/8/2022).

Rangkaian kegiatan syukuran dan deklarasi Masyumi dimulai dari titik kumpul Masjid UMMI di depan SMA 1 Lembah Gumanti, Alahan Panjang yang terletak di tepi danau kembar dengan setting waktu menjelang azan zuhur. Peserta yang hadir dari pengurus inti DPD Partai Masyumi se-Sumbar.

Setelah azan zuhur, perwakilan  rombongan berinisiatif dan minta izin kepada pengurus masjid untuk mengadakan kultum sebelum salat. Dr Firdaus yang didaulat memberikan kultum menyampaikan QS at Taubah ayat 100, firman Allah tentang as sabiqunal awwalun minal muhajir wal anshar walladina taba’uhum bi ihsan.

Ketiga golongan ini (pionir, pelopor dalam menjadi muhajirin, menjadi anshar, dan pengikut setia yang berlaku ihsan) diharapkan menjadi motivasi bagi setiap mukmin sepanjang sejarah di mana pun berkiprah. Muhajirin, anshar, dan pengikut setia yang berlaku ihsan adalah ajaran Islam yang relevan sepanjang zaman dalam gerakan perjuangan menegakkan syiar Islam.

“Sebagai peringatan, tidak semua pengikut berlaku setia dan ihsan. Selalu ada orang yang bergabung sebagai pengikut dalam setiap gerakan Islam, namun sebagai penyusup untuk memecah kesatuan. Penyusup inilah yang selalu memainkan peran merusak gerakan Islam di seluruh dunia, termasuk di partai-partai Islam,” tukas Dr Firdaus.

Setelah shalat zuhur berjamaah dan qashar bagi yang musafir, rombongan berangkat menuju rumah kelahiran Buya M Natsir. Tiba di rumah yang dituju, rombongan disambut haru dan kehangatan oleh Tuti dan anggota keluarga ahli waris lainnya yang memelihara rumah kelahiran Buya M Natsir.

Banyak hikmah kehidupan sebagai tokoh pejuang NKRI yang bisa diwarisi oleh pengurus Masyumi dari sosok buya M. Natsir yang dituturkan oleh Ibu Tuti. Banyak juga penuturan dari hadirin orang-orang tua Masyumi pelaku sejarah yang begitu bersemangat menyambut kembalinya Masyumi ke pentas politik Indonesia. Semua yang hadir di acara syukuran dan deklarasi ini menyadari betapa pentingnya kehadiran kembali Masyumi saat ini untuk menyelamatkan NKRI di pentas politik yang sangat kuat berada di dalam genggaman oligarki. (*)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Genius: Rakernas Apeksi XV Penting Untuk Lahirkan Agenda Sinergi Antarkota

Jalankan Amanah Prabowo, Andre Rosiade Jemput Aspirasi ke RST Reksodiwiryo