Apa Itu Gymnospermae ?
Nama gymnospermae diambil dari bahasa Yunani, yaitu gymnos yang berarti telanjang dan spermae yang artinya biji. Sehingga gymnospermae bisa diartikan pula sebagai tumbuhan berbiji terbuka. Jadi biji dari tumbuhan ini tidak terbungkus oleh ovarium atau bakal buah. Gymnospermae tidak berbunga, dan bijinya terekspos langsung di antara daun daun penyusun strobilus atau runjung.
Menurut catatan para peneliti, gymnospermae sudah hidup di bumi sejak periode Devon atau sekitar 410 sampai 360 juta tahun yang lalu sebelum era dinosaurus. Gymnopsermae pada saat ini diwakili oleh kelompok yang sekarang sudah punah. Seperti bennetophyta, cordaitophyta, dan pteridospermophyta.
Kini, gymnospermae tersebar luas di berbagai penjuru dunia. Dimana terdapat lebih dari 1.057 spesies gymnospermae dapat ditemukan di sekitar. Ciri ciri tanaman gymnospermae yaitu tidak memiliki bunga sejati, bentuk perakaran tunggang, daun sempit dan tebal, tulang daunnya tidak beraneka ragam, serta memiliki batang tegak lurus dan bercabang cabang.
Taksonomi Tanaman Gymnospermae
- Superkingdom : Eukaryota
- Kingdom : Plantae
- Divisi : Gymnospermae
Gymnospermae secara umum terbagi menjadi empat kelas, yaitu kelas cycadidae, kelas konifer, kelas ginkodidae, dan kelas gnetophyta.
1. Kelas Cycadidae
Kelas cycadidae berisikan tumbuhan yang mirip palem, namun mempunyai alat reproduksi berbentuk seperti strobilus dan berbiji terbuka. Tumbuhan ini bisa ditemukan di daerah Amerika Selatan, Australia, China bagian Barat, Jepang bagian Selatan, India, dan Madagaskar.
2. Kelas Konifer
Kelas konifer adalah tumbuhan dengan alat reproduksi terpisah antara jantan dan betinanya. Beberapa berbentuk pohon, dan ada pula yang berupa perdu. Contohnya yaitu damar (agathis alba) dan pinus (pinus sp). Tanaman dalam kelas konifer tersebut umumnya dapat tumbuh dalam kondisi iklim tropis ataupun di daerah yang dingin dan beriklim sedang.
3. Kelas Ginkodidae
Ginkgo biloba (ginkgo) adalah anggota dari ginkodidae yang masih ada sampai saat ini. Tanaman tersebut berasal dari China, berupa pohon besar dengan ketinggian mencapai lebih dari 30 meter. Daunnya bertangkai panjang dan lebar menyerupai kipas, dengan tulang daun menggarpu.
4. Kelas Gnetophyta
Contoh tanaman dari kelas gnetophyta yaitu gnetum gnemon alias melinjo. Tanaman ini mempunyai alat kelamin pada satu pohon atau berumah satu. Akan tetapi letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina. Bijinya berbentuk bulat telur dan biasanya berubah menjadi merah ketika sudah masak.
Daur Hidup Tumbuhan Berbiji Terbuka
1. Fase Sporofit
Dalam siklus hidupnya, tumbuhan gymnospermae mempunyai dua fase yaitu fase sporofit dan fase gametofit. Contohnya pada pohon pinus, dimana pohon pinus yang dikenal secara luas adalah bentuk sporofitnya. Pada generasi sporofit ini, pinus akan menghasilkan sporangia berbentuk kerucut yang dikenal sebagai konus atau strobilus.
Pinus mempunyai strobilus jantan atau strobilus serbuk sari dan strobilus betina atau strobilus biji dengan ukuran yang biasanya lebih besar. Strobilus serbuk sari tersebut mengandung ratusan mikrosporangia. Sel sel dalam mikrosporangia mengalami pembelahan meiosis, sehingga akan membentuk mikrospora haploid.
Mikrospora haploid tersebut lalu berkembang menjadi butiran serbuk sari. Dan setiap butirannya mengandung sel sperma. Di lain sisi, strobilus biji akan menghasilkan megasporangia. Yang mana sel sel dalam megasporangia ini pun mengalami pembelahan meiosis dan membentuk megaspora yang menghasilkan sel telur.
2. Fase Gametofit
Setelah mengalami meiosis, mikrospora akan menghasilkan serbuk sari alias gametofit jantan. Demikian pula dengan megaspora yang berevolusi menjadi megagametofit atau gametofit betina. Dari sini sel sperma dan sel telur dihasilkan. Dan proses penyerbukannya dibantu oleh angin dan bahan alami. Butir serbuk sari yang mengandung sperma dibawa oleh angin atau serangga ke gametofit betina.
Sehingga serbuk sari menyebar dan mampu membentuk tabung serbuk sari. Tabung ini mengirimkan sel sperma untuk membuahi sel telur. Kemudian menghasilkan sporofit dan dibungkus dalam biji berbentuk embrio. Jika kondisi menguntungkan, benih pun akan tersebar lewat angin dan hujan.