Dalam kehidupan ini tak selamanya yang ada dalam hidup kita akan selamanya bertahan dan abadi keberadaannya bersama dengan kita. Tak selamanya apa yang kita perjuangkan, kita upayakan, dan kita jaga akan selalu ada juga bagi kita. Tak ada satupun orang yang tahu kapan yang berada dalam kehidupan kita berakhir waktunya dan akhirnya pergi untuk mencari bahagianya sendiri. Kita pun tak bisa memaksakan untuk dia bisa selalu bersama dengan kita. Perlu kita sadari bahwa perasaan dan hati adalah sesuatu yang tak bisa kita bohongi dan kita paksakan kehadirannya.
Begitupun dengan sosok yang kita cintai, bila Tuhan tak menghendaki kita untuk bisa bersamanya untuk seumur hidup kita lantas apalagi yang harus kita paksakan bila akhirnya berujung luka? Kita di dunia ini hakikatnya adalah untuk mencari kedamaian dan kebahagiaan dalam diri tanpa harus memaksa ego kita untuk memaksa seseorang mencintai kita walaupun sebenarnya taka da rasa. Manusiapun dari waktu ke waktu akan berubah, jadi bisa saja yang tadinya kita saling mencintai lalu seiring berjalannya waktu sosok yang kita cintai ini merasa bahwa bahagianya bukanlah kita lagi.
Dan mau tak mau kita harus bisa menerimanya sebagai konsekuensi atas jatuh cinta kita kepadanya. Sadarlah bahwa tak selamanya mencintai itu indah pada akhirnya, semuanya akan berubah menjadi luka ketika kita bukanlah lagi prioritasnya yang mampu membuatnya bahagia.
Tak bisa kita sesali apalagi kita salahkan bila sosok yang selama ini kita cintai, kita perjuangkan, dan kita banggakan pada akhirnya harus memilih orang lain sebagai bahagianya. Memang sakit hati, kecewa, terpuruk, dan terluka adalah hal yang sudah pasti kita rasa namun apa daya kita pun tak bisa memaksanya untuk bisa tinggal dan terus bersama kita.
Dan pastilah bila kita memaksakannya bukanlah bahagia yang kita rasa malah akan terluka karena mengetahui raganya bersama kita namun hatinya sudah tertambat pada sosok yang lainnya. Inilah konsekuensi atas sebuah pilihan. Sebaik apapun orang yang kita pilih, yang menurut kita pantas untuk di perjuangkan pun bisa jadi berubah drastic tak lagi seperti yang kita kenal waktu pertama kali. Maka dari itu penting nyatanya ketika kita bisa selektif dalam memilih pendamping hidup kita.
Bukannya kita jual mahal namun setiap orang pastilah menginginkan pasangan yang setia dan mau mendampinginya untuk selamanya. Bukan hal mudah untuk memulai kembali dari awal membangun mimpi. Maka dari itu jangan sampai kita terjebak pada lubang nafsu sehingga membutakan logika kita untuk bisa mencintai orang yang sebenarnya tak pernah membawa bahagia.
Kembali lagi bahwa setiap peristiwa dan hal yang terjadi dalam kehidupan ini sejatinya adalah sebuah proses yang telah Tuhan tuliskan untuk masing-masing diantara kita yang pasti akan melewatinya. Tak bisa dipungkiri apalagi ditolak bahwa setiap manusia akan menghadapi ujian hidupnya sendiri.
Yang kita lakukan hanyalah terus berusaha dan memohon petunjuk yang terbaik dariNya. Sekalipun hasilnya tak sesuai dengan yang kita inginkan janganlah membuat kita kecewa. Ikhlaskanlah walaupun tak mudah dilakukan, sadarlah bahwa kini bukan lagi kita yang pantas untuk membawa bahagia kepadanya.