Meski terus masuk dalam usulan prioritas nagari setiap tahun dalam agenda Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) nagari, warga keluhkan empat ruas jalan di Nagari Andaleh, Kecamatan Luak, tak kunjung diperbaiki. Padahal akses jalan tersebut sangat penting bagi masyarakat di Nagari Andaleh sekaligus diantaranya penghubung antar kecamatan.
Hal itu diungkapkan, Syafti Neldi saat menyampaikan keluhan jalan yang tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah, Padahal sudah sejak lama terjadi kerusakan, bahkan diantaranya sudah nyaris tidak terlihat lagi lapisan aspal pertama dalam pembangunan jalan tersebut.
”Kita sangat berharap, pembangunan dari pinggir yang disuarakan Bapak Bupati, Safaruddin Datuaj Bandaro Rajo, juga menyentuh Nagari Andaleh,” harap Syaftineldi, Senin (12/12) sore.
Dengan sudah mulai melandainya pandemi Covid-19, anggaran pemerintah sudah bisa kembali fokus untuk menata infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat. Kebutuhan pembangunan dan perbaikan jalan dan sebagainya. “Kita berharap tahun 2023 ini, pemerintah bisa memperhatikan nagari kami,” pinta Nel.
Kondisi itu tidak ditampik Wali Nagari Andaleh, Harmen Sastra saat dikonfirmasi Padang Ekspres, Senin Sore. Meurutnya, ada empat ruas jalan di nagari yang di pimpinya membutuhkan sentuhan pembangunan. Sebab sudah lama mengalami kerusakan dan hampir setiap hari dikeluhkan masyarakat.
“Empat ruas jalan di Andaleh yang rusak parah, diantaranya ruas jalan di Jorong, Kapalo Koto, Nagari Andaleh menuju ke Jorong Tanjuang Kaliang, Nagari Sungai Kamunyang. Panjangnyasekitar 500 meter,” terang Harmen Sastra via telepon genggamnya, Senin sore.
Selain jalan penghubung antar jorong anatar nagari itu, Harmen Sastra juga menyampaikan ruas jalan lainnya, jalan Kampung Tangah Andaleh menuju Kelurahan Bodi Air Tabik, Kota Payakumbuh sepanjangt 900 meter. Kondisi jalan ini kondisinya sangat parah dengan lubang pada badan jalan dan rawan menyebabkan kecelakaan.
“Kemudian ruas jalan Baliak Bukik, Nagari Andaleh meuju Nagari Taram, Kecamatan Harau yang sama sekali belum pernah tersentuh pembangunan. Panjang jalan ini hanya sekitar 500 meter. Selanjutnya jalan dari Trapo Jorong Kampung Tangah ke Jorong Galo Gandang yang merupakan jalan Kabupaten menuju Taram dengan panjang sekitar 300 meter,” rinci Wali Nagari Andaleh, Kecamatan Luak, Harmen Sastra.
Ia berharap, Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota objektif dalam menilai kebutuhan pembangunan nagari dan berharap skala prioritas benar-benar diwujudkan. Meski anak Nagari Andaleh tidak ada yang mewakili di DPRD, pembangunan tetap bisa bisa menyentuh daerah penghasil benih ikan ini.
“Masyarakat sangat berharap, tahun 2023 ini pembangunan sejumlah ruas jalan di nagari Andaleh bisa terealisasi,” harap Harmen Sastra, kemarin. Keluhan yang disampaikan warga dan Wali Nagari Andaleh, Kecamatan Luak belum mendapatkan jawaban dari Pemerintah Kaupaten Limapuluh Kota.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Limapuluh Kota, Rilza Hanif yang coba dihuungi via telepon WhatsApp belum menjawab panggilan dan pesan konfirmasi juga belum dibalas hingga berita ini dikirim ke meja redaksi, Senin malam. (fdl)