Tanjungpinang pos – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) saat ini tengah mempersiapkan perhelatan tahunan, Festival Bahari Kepri (FBK). Festival Bahari ini akan digelar sembilan hari berturut turut sejak 13 – 21 Oktober 2017 di Tanjung Pinang.
Pemko Tanjungpinang sendiri sebagai tuan rumah banyak sekali melaksanakan event seperti Festival Laut Dragon Boat Race (Lomba Perahu Naga) dan Festival Sungai Carang. Akan tetapi ditahun 2017 ini tampaknya pemerintah dari ibukota hanya menyumbang lomba Dragon Boat Race.
Hal itu dikatakan Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah saat diwawancara, Ia mengakui memang banyak kegiatan yang dihilangkan seperti Festival Laut dan Festival Sungai Carang. Alasannya adalah minimnya anggaran Pemko Tanjungpinang yang juga harus disinergikan untuk kegiatan lain di akhir tahun.
Puncak acara Festival Bahari Kepri akan diadakan pada malam hari tanggal 21 Oktober. “Malam puncak menjadi istimewa dengan penampilan artis nasional band Wali yang akan menghibur masyarakat Kepri dan para wisatawan,” jelas Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar.
Kepulauan Riau wilayaseluas 252.601 kilometer persegi ini hanya menyisakan 5 persen daratan dan selebihnya merupakan lautan yang merupakan daerah perbatasan antarnegara, yakni dengan Vietnam dan Kamboja di utara dan berbatasan dengan Singapura dan Malaysia di barat serta Malaysia dan Brunei Darussalam di sebelah timur.Walau hanya memiliki wilayah daratan yang sempit Laut Cina Selatan Selat Malaka dan Selat Karimata yang mengelilingi Kepulauan Riau menjadikan provinsi ini layak sebagai pusat pertumbuhan ekonomi nasional di masa mendatang.
Kepri juga masuk dalam wilayah program crossborder, karena penyeberangan ke Batam,Bintan, Tanjungpinang dan Tanjung Balai Karimun, sangat dekat dan cepat. Akses penyeberangan juga semakin banyak. “Karena itu akan banyak events internasional kita geber di Kepri, untuk menghidupkan industri pariwisata di sana. Ini yang akan kami garap terus,” tutur Menpar Arief Yahya.