Pelaksanaan pacuan kuda Payakumbuh Open Race Wali Kota Cup 2022 berlangsung meriah dan disaksikan oleh ribuan pasang mata masyarakat dari berbagai daerah di Gelanggang Pacuan Kuda Kubu Gadang, Minggu (18/9). Ada 10 race dengan melibatkan kurang lebih 50 ekor kuda dalam iven yang berlangsung sehari itu.
Tampak unsur Forkopimda, para pecandu olahraga berkuda, pemilik kuda, serta pengurus PORDASI dari berbagai daerah ikut menyaksikan jalannya pacuan kuda tersebut. Bahkan, puluhan lapak UMKM ikut unjuk gigi dalam memenuhi selera kuliner tamu-tamu yang datang.
Wali Kota Riza Falepi menyampaikan apresiasi kepada PORDASI, panitia dan donatur yang sukses menggelar iven ini. Bahkan tanpa adanya APBD seperti pelaksanaan pada Februari lalu. Ditambah, antusias warga menonton luar biasa, panitia menggratiskan untuk umum.
“Terima kasih kepada Ketua Pordasi Paulo Rossi dan jajaran serta Ketua Panitia Elzadaswarman dan jajaran yang sukses menggelarnya. Ini adalah surprise bagi kami. Mereka mengelolanya dengan baik,” ujar Riza saat diwawancara media.
Riza yang beberapa hari lagi berakhir masa jabatannya itu mengajak kepada seluruh unsur untuk menjaga Payakumbuh dengan baik. Khususnya dari sisi olah raga bagaimana kedepannya lebih baik lagi.
“Kepada warga Payakumbuh, semoga menikmati iven ini. Karena ini menjadi kebahagiaan dan kepuasan tersendiri bagi kami mengingat akan segera habis masa jabatan sebagai wali kota,” kata Riza.
Ketua Pordasi Sumbar Deri Asta menyampaikan apresiasi kepada wali kota Riza Falepi yang mendukung pelaksanaan iven ini. Alek nagari terus difasilitasi dan terlaksana dengan baik. Serta kepada penitia dan Pordasi Kota Payakumbuh yang menggelar iven yang sama untuk kedua kalinya pada tahun ini.
“Kami juga selalu menghimbau kepada Pordasi di setiap daerah untuk memperbaiki fasilitas, skala pacuan, dan lain-lainnya. Pengurus yang lalu telah melakukan perbaikan dengan evaluasi,” tukuknya.
Senada, anggota DPRD Kota Payakumbuh Mustafa yang ikut menyaksikan iven tersebut menyampaikan salut kepada panitia pelaksana yang mampu membuat iven pacuan kuda dengan tanpa anggaran dari pemerintah daerah. Bahkan lebih meriah lagi dari pelaksanaan pada Februari lalu.
Mustafa menambahkan, guna mendukung kemajuan alek nagari dan olahraga berkuda di Kota Payakumbuh, pihaknya selaku badan anggaran di DPRD akan mengawal dan memperjuangkan anggaran untuk iven-ivan pacuan kuda ke depannya.
“Iven ini tak hanya mengobati candu masyarakat dengan tontonan pacuan kuda saja, tapi ada pelaku UMKM yang bergeliat dengan banyaknya pengunjung yang datang,” pungkasnya.
Dari sisi Ketua Panitia Pelaksana Elzadaswarman alias Om Zet menyampaikan pacu kuda merupakan olahraga budaya semua kalangan masyarakat yang peminatnya tinggi. Kuda berpacu dan pacu kuda adalah dua hal, yang pertama adalah hobi pacu kuda dan bagaimana peningkatan ekonomi dari peternakan kuda.
“Kita mendapat informasi dari tuo-tuo bakudo yang menyampaikan untuk peternakan kuda lebih menguntungkan dari beternak sapi. Sekarang iven ini memang tak ada anggaran dari Pemda, tentu dengan tingginya animo masyarakat akan kita fasilitasi kembali di tahun-tahun berikutnya,” ujar Om Zet didampingi Sekretaris Umum Dasril. (frv)