in

Tarbiyah-Perti: Syeikh Sulaiman ar-Rasuli Pantas jadi Pahlawan Nasional

Pimpinan Daerah Tarbiyah-Perti Sumbar mengusulkan kepada pemerintah, agar pendiri Persatuan Tarbiyah Islamiyah, Syeikh Sulaiman ar-Rasuli diangkat menjadi Pahlawan Nasional.

Ketua PD Tarbiyah-Perti Sumbar, Dr H Sufyarma Marsyidin MPd didampingi Sekretaris H Boy Lestari Dt Palindih, mengatakan Syeikh Sulaiman yang dikenal sebagai Inyiak Canduang pantas diberi gelar Pahlawan Nasional. Perjuangannya sangat luar biasa dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, sejak kepulangannya dari tanah suci Mekkah.

“Ide-ide pemikiran Syeikh Sulaiman mengembangkan paham Ahlussunnah Wal Jama’ah, dengan nilai-nilai ketarbiyahan telah mengakar ke seluruh republik ini,” ujar Sufyarma.

Sufyarma mengungkapkan, perjuangan kemerdekaan dari penjajahan, ada yang merebut dan ada yang mengisi. Syeikh Sulaiman menurutnya, merebut kemerdekaan, justru dengan konsep pengembangan SDM.

“Syeikh Sulaiman dengan ide-ide pemikirannya mengembangkan SDM dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Kalau SDM sudah berkualitas maka mengalir nanti terhadap kesejahteraan,” terangnya.

Sufyarma mengatakan, tahun ini PD Tarbiyah-Perti Sumbar akan mempersiapkan seluruh persyaratan pengusulan Syeikh Sulaiman ar-Rasuli menjadi Pahlawan Nasional, kepada pemerintah pusat.

Dalam persiapannya, PD Tarbiyah-Perti Sumbar akan kerjasama dengan MTI Canduang, karena untuk mengusulkannya harus dimulai dari bawah.

“Peran bagi kita untuk memperjuangkan Syeikh Sulaiman ar-Rasuli ini. Caranya dengan merangkul seluruh pengurus dan kawan-kawan secara bersama, menyiapkan langkah-langkah untuk mengusulkan ke pemerintah pusat,” ujarnya.

Jika upaya menjadikan Syeikh Sulaiman ar-Rasuli sebagai Pahlawan Nasional ini terwujud, maka ini akan menjadi kebanggaan masyarakat Sumbar.

“Satu-satunya organisasi tingkat nasional yang didirikan di Sumbar hanyalah Tarbiyah-Perti,” ujarnya.

Syeikh Sulaiman ar-Rasuli lahir di Canduang, Sumatera Barat, pada 1871 silam, dan wafat 1 Agustus 1970. Syeikh Sulaiman seorang tokoh ulama Minangkabau dari golongan Kaum Tua yang gigih mempertahankan mazhab Syafi’i.

Pada tahun 1928, Syeikh Sulaiman bersama-sama Syekh Abbas Ladang Lawas dan Syekh Muhammad Jamil Jaho mendirikan Persatuan Tarbiyah Islamiyah.

Syeikh Sulaiman seorang ulama besar berpengaruh, sejak zaman Belanda. Bahkan, Soekarno sejak belum menjadi Presiden Indonesia hingga setelah berkuasa, sering berkunjung ke rumah Syeikh Sulaiman. Saat Syeikh Sulaiman meninggal, sekitar 30,000 orang hadir melayat. Termasuk tokoh nasional dan bahkan juga dari Malaysia. (hsn)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Saudi Tetap Gelar Haji 2020, Syarat dan Ketentuannya Ketat

Heri Nofiardi: Pembangunan Terminal Tipe A Anak Aia Tetap Lanjut