MEDAN (Berita): Tarif tol Kualanamu – Sei Rampah yang ditetapkan pemerintah memang terbilang mahal. Dibandingkan dengan tol yang ada seperti Belawan – Tanjung Morawa.
Pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin kepada Berita di Medan Senin (16/10) mengatakan masyarakat kota Medan pastinya akan membandingkan tarif tol yang sudah ada dengan pengenaan tarif tol yang baru tersebut. “Hal inilah yang saya pikir menjadi perhatian masyarakat saat ini,” katanya.
Seperti diketahui Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor 802/KPTS/M/2017 menyebutkan antara lain tarif tol Kualanamu-Sei Rampah golongan I Rp41.000, golongan II Rp61.500, golongan III Rp82.000, golongan IV Rp102.000 dan golongan V Rp122.000.
Gunawan menyebut walaupun keputusan mengenai tarif tersebut sudah ditetapkan oleh kementerian PUPR. Jadi memang bentuknya itu sudah ketetapan. Kalau mengkritisi secara mendetail, sudah pasti kita terbatas pada biaya yang habis terpakai dari pembangunan jalan tol tersebut.
“Kita terbatas pada berapa RAB dari mulai proses, pembebasan lahan hingga biaya lain yang berkenaan dengan pembangunan tol tersebut. Saya yakin pembanguan jalan tol itu sudah mempertimbangkan hitung-hitungan ekonominya,” katanya.
Seperti berapa lama payback periodenya, Return on invesmentnya (ROI), maupun hal lain yang berkenaan dengan masalah keuangan tersebut. Dan pastinya berbeda antara membangun jalan tol saat ini dibandingkan dengan pembangunan jalan tol di masa yang lalu. Dan sudah barang pasti membangun jalan tol juga tidak bisa diseragamkan biayanya. Beda Medannya sudah pasti beda biayanya sekalipun lokasinya berdekatan.
Misalkan membangun jalan tol Medan – Binjai serta membangun jalan tol kuala namun – sei rampah jelas tidak bisa disama ratakan. Terlebih dengan jalan tol yang dibangun di luar sumatera khususnya pulau jawa. Jadi memang tidak bisa diseragamkan atau diasumsikan bahwa ruas tol yang dibangun memiiki harga yang sama per KM nya.
Karena ada banyak komponen biaya yang berbeda, lahan yang dibebaskan juga beda, ruas jalannya juga tidak sama, medannya pasti berbeda dan treatmennya juga beragam. Dan dengan keterbatasan tersebut membuat kita lebih sulit dalam memperkirakan harga ideal menurut versi konsumen terkait dengan tarif tol tersebut. “Tetapi menurut hemat saya tarif tol ini lebih mahal. Walaupun tidak begitu berbeda dibandingakan dengan sejumlah tarif tol di Pulau Jawa,” katanya. (wie )