PADEK.JAWAPOS.COM-Satu unit rumah di Jorong Mudiak Liki, Nagari Kurai, Kabupaten Limapuluh Kota dilaporkan rusak tertimpa tebing yang longsor sesaat setelah gempa yang mengguncang sejumlah daerah di Sumbar dan Sumut, Sabtu (16/12/2023).
“Longsor tebing menimpa rumah warga di kabupaten Limapuluh Kota. Menurut warga terjadi sesaat setelah gempa tadi,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Limapuluh Kota Rahmadinol di Grup WhatsApp BMKG dan Stakeholdes Sumbar.
Menurutnya, saat ini, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Limapuluh Kota tengah menuju lokasi rumah yang tertimpa longsor. “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam bencana ini,” kata Rahmadinol.
Sebelumnya, warga di sejumlah daerah di Sumbar merasakan guncangan gempa berkekuatan magnitudo 5,4 yang di-update jadi 5,2, Sabtu (16/12/2023) pukul 13.45.54 WIB.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menyampaikan bahwa gempa tektonik tersebut terjadi di wilayah Pantai Timur Nias Selatan, Sumatera Utara yang dirasakan juga warga sejumlah daerah di Sumbar.
“Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo Mw5,2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,35° LS ; 98,75° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 22 Km arah Timur Tanah Masa, Nias Selatan, Sumatera Utara pada kedalaman 44 km,” katanya.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kata Daryono, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust).
Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Padangpariaman Sumbar dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Hibala Sumut dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Padangpanjang Sumbar dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu) dan Kota Padang Sumbar dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” ungkap Daryono.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” ingatnya.(esg/fdl)