JAKARTA – Tenaga ahli coding atau pemrograman komputer dalam negeri perlu ditingkatkan. Pasalnya, profesi ini sangat diperlukan di tengah era digital guna mengembangkan industri digital dalam negeri.
“Kalau memang kebutuhan dari pasar mengindikasikan kurangnya sumber daya manusia unggul Indonesia yang mempunyai kemampuan coding, maka itu yang harus kita dorong,” kata Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/KBRIN), Bambang Brodjonegoro, di Jakarta, Jumat (29/11).
Bambang menyampaikan kebutuhan tenaga ahli coding semakin meningkat seiring pertumbuhan industri digital dalam beberapa tahun terakhir. Sayangnya, hal tersebut belum diikuti dengan ketersediaan tenaga ahli coding sehingga startup digital dalam negeri masih menggunakan tenaga dari negara lain.
Hal tersebut, kata Bambang, sebagai tantangan SDM lokal agar Indonesia bisa bersaing di tingkat global. Untuk itu diperlukan upaya masif dan terstruktur baik dari pemerintah maupun pihak swasta untuk mengenalkan coding ke seluruh lapisan masyarakat dengan memberi pendidikan dan pelatihan.
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya tengah merancang berbagai skema untuk melahirkan lebih banyak tenaga ahli coding di Indonesia. Adapun negara yang dijadikan rujukan dalam skema ini adalah Finlandia.
“Kami mencoba untuk memformulasikan supaya kursus pelatihan coding menjadi lebih massal kepada seluruh lapisan masyarakat. Finlandia telah memassalkan kursus coding bagi masyarakatnya tanpa memperhatikan latar belakang pendidikan SDM nya,” pungkasnya. ruf/E-3