PATI, ZonaSatu– Sangat disayangkan, jika Pergantian pimpinan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) harus dilakukan saat adanya verifikasi keanggotaan untuk menyiapkan tahapan Pemilu (Pemilihan Umum). Sebab, itu Dikawatirkan akan mempengaruhi persiapan Pemilu di 2024 mendatang.
“Tingkat bawah sedang mati-matian menyiapkan tahapan Pemilu terutama verifikasi keanggotaan yang itu dinilai tidak mudah dan menyita energi cukup besar, namun di internal elit PPP justru terjadi dualisme kepemimpinan,”Ungkap Sekretaris DPC PPP Kabupaten Pati Zamroni Sabtu (10/9/2022).
Konflik internal PPP itu terjadi dengan adanya pemberhentian Ketua Umum yaitu Suharso Monoarfa diganti dengan Mardiono yang semula menjabat sebagai Majelis Tinggi DPP PPP, namun Suharso sampai saat ini menyatakan bahwa dirinya masih menjadi ketua umum PPP. Artinya saat ini ada dualisme kepemimpinan di tubuh PPP, yang satu lewat Muktamar, satunya lagi hasil Mukernas.
“Kader di bawah menginginkan supaya elit DPP PPP supaya menyudahi konflik ini. Semestinya proses pergantian Ketum dilakukan secara prosedur tidak di masa-masa ini, namun dilakukan setelah Pemilu, karena para kader sekarang sedang sibuk menyiapkan verifikasi di KPU.”Pintanya.
