in

Terparah! Air Meluap ke Warung Lesehan Pinggir Sungai Ngarai Sianok

Pemilik warung lesehan sedang membersihkan lumpur akibat luapan Sungai Ngarai Sianok, Selasa (9/5). RIAN AFDOL/PADEK

PADEK.CO— Sungai Ngarai Sianok tiba-tiba meluap, Selasa (9/5) pagi. Luapan itu membawa berbagai material terutama kayu dan lumpur.

Hendri Faisal, 53, warga setempat menceritakan meluapnya air Sungai Sianok berlangsung sekitar 60 menit. ”Durasinya tidak terlalu lama, sekitar satu jam,” ucapnya.

Menurutnya, kemungkinan penyebab meluapnya air ini adalah tingginya intensitas hujan dalam beberapa waktu terakhir.

”Berkemungkinan karena hujan yang cukup sering beberapa hari ke belakang, namun aliran air sungainya tersumbat. Kemudian airnya menumpuk dan ketika sumbatan itu lepas, jadinya airnya mendadak besar,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, meluapnya aliran sungai Ngarai Sianok ini paling parah dalam beberapa tahun terakhir.

”Luapan ini paling parah dalam beberapa tahun terakhir. Biasanya kalaupun meluap tidak sampai ke warung dan lesehan di sekitar sungai. Biasanya cuma sampai memenuhi sungai itu saja,” jelasnya.

Untuk membersihkan lumpur, warga melakukannya secara mandiri. ”Tadi sempat ada tim dari Pemadam Kebakaran Bukittinggi datang membersihkan lumpur di sekitar sungai. Saat ini inisiatif warga saja membersihkan lumpur di sekitar rumah atau lesehan-lesehan mereka masing-masing,” tuturnya.

Dampak dari luapan sungai ini, pemilik warung makan di sekitar lokasi tidak bisa melakukan aktivitas jual beli seperti biasanya.

”Aktivitas jual beli tidak bisa dilakukan, bukan hanya saya beberapa kedai di sekitar sini saya lihat juga tidak buka karena jalannya penuh lumpur dan sulit dilalui,” ujarnya.

Ia berharap agar ada perhatian dari pihak terkait agar lumpur yang dibawa dari luapan air di sekitar sungai segera ditanggulangi, sehingga warga dapat beraktivitas secara normal.

”Harapannya tentu ada pihak terkait yang ikut membantu membersihkan lumpur ini agar cepat selesai dan warga bisa kembali berjualan. Lokasi ini juga merupakan salah satu lokasi wisata dan masyarakatnya banyak yang berjualan. Jadi kalau tidak bisa berjualan tentu susah juga,” harapnya. (r)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Visi ASEAN 2045, Presiden: Harus Siap Hadapi Tantangan Lebih Kompleks

4.126 Warga Pariaman Terima Bansos PKH dan Sembako Tahap II