ACEHTREND.CO,Bireuen- Segala carut marutnya ekonomi rakyat Bireuen selama empat tahun ini, disebabkan oleh tiadanya konsep pembangunan yang jelas dari pemerintah. Pembangunan selama ini kehilangan fungsi menyejahterakan rakyat, hanya sekedar untuk memenuhi birahi penguasa dan kroni-kroninya.
Hal ini disampaikan oleh Teuku Mubaraq, politisi Partai Golkar DPD II Bireuen, Selasa (31/1/2017). Anggota DPRK Bireuen Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan, menilai bahwa laju pembangunan Bireuen tidak berjalan semestinya. Banyak sektor yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, seperti pertanian dan perkebunan, tidak digarap dengan baik.
Menurut Mubaraq, jumlah petani, pekebun dan nelayan di Bireuen mencapai angka 80%. Namun sebagai kelompok mayoritas, mereka tidak berada pada kondisi sejahtera.
“Efek dari lesunya pendapatan petani, nelayan dan pekebun, menyebabkan sektor lainnya juga megap-megap. Karena dengan jumlah mayoritas, sangat menentukan daya beli,” terang Mubaraq.
Ia mengatakan, melihat kondisi yang demikian, H. Saifannur-Muzakkar A. Gani, yang ikut maju pada Pilkada Bireuen 2017, menjadikan pertanian sebagai fokus utama. Hal utama yang dibutuhkan rakyat dari sektor tersebut saat ini adalah ketersediaan lahan, ketersediaan irigasi, kepastian harga dan kedaulatan rakyat atas tanah garapan. Hal ini juga berlaku untuk perikanan darat dan nelayan.
“Selama ini percaya atau tidak bahwa DAK yang masuk ke Bireuen merupakan buah karya dari kader Golkar di pusat. Artinya, sebelum jadi Bupati pun, H. Saifannur sudah terjun. Konon lagi bila Beliau jadi Bupati Bireuen. Dengan kekuatan Golkar yang kuat di pusat, tentu bukan mustahil Beliau akan mampu mendatangkan anggaran yang lebih banyak untuk membangun Bireuen. Dan di pusat, Golkar sudah punya kesepakatan, bila Teungku Haji menjadi Bupati Bireuen, mereka akan all out membantu. Intinya, lima tahun ke depan, Bireuen sudah sejahtera,” urai Mubaraq.
Untuk itu, Mubaraq berharap pada Pilkada 2017, rakyat Bireuen tidak salah pilih. H. Saifannur punya komitmen dan tata kerja yang terukur. “Bila petani ingin sejahtera, Teungku Haji adalah solusi,” imbuhnya. []