Jakarta (ANTARA) – Tiga anggota kontingen atletik Kuba pada Kejuaraan Dunia di Eugene, Oregon, Amerika Serikat, termasuk di antaranya mantan juara dunia lempar cakram Yaime Perez telah membelot, kata lembaga olahraga negara itu, Rabu, seperti dikutip AFP.
Pembelotan oleh kalangan olahraga Kuba saat mengikuti turnamen internasional menjadi hal biasa karena negara komunis itu telah lama mencegah para atletnya menjadi profesional.
Perez (31) adalah juara bertahan di Eugene di mana dia finis ketujuh dan peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo pada 2021.
Sementara itu atlet lempar lembing Yiselena Ballar (19) dan fisioterapis Carlos Gonzalez juga menghilang.
Jit, surat kabar online untuk institut olahraga INDER Kuba menggambarkan pembelotan itu sebagai “ketidakdisiplinan serius”.
Baik Perez maupun Ballar diyakini telah melarikan diri saat transit di Miami ketika dalam perjalanan kembali ke Kuba.
Baca juga: Pelari Inggris Hudson-Smith akui pernah berusaha bunuh diri
Kuba mengalami hasil terburuk dalam kejuaraan dunia atletik setelah gagal memenangkan satu medali pun.
Lebih dari dua puluhan atlet Kuba telah membelot tahun ini saja, termasuk peraih medali perak lompat jauh Olimpiade Juan Miguel Echevarria, juara gulat Olimpiade Yunani-Romawi Ismael Borrero dan juara kano sprint Olimpiade Fernando Dayan Jorge.
Bulan lalu, juara tinju Olimpiade Andy Cruz, yang dianggap oleh banyak ahli sebagai petinju Kuba terbaik di generasinya, tertangkap basah mencoba melarikan diri dari negara pulau itu.
Kuba perlahan-lahan membuka diri untuk olahraga profesional dalam upaya mencegah pembelotan.
Pada April, otoritas komunis akhirnya mengizinkan petinju mengambil bagian dalam kompetisi tinju profesional yang mengarah ke pertandingan tim melawan Meksiko, yang dimenangkan Kuba 6-0 dengan lima KO, bahkan tanpa Cruz.
Olahraga lain seperti bisbol juga baru-baru ini mempraktikkan profesionalisme terbatas setelah pada Mei otoritas Kuba mencapai kesepakatan dengan badan pengelola internasional olahraga itu, WBSC, untuk mengizinkan pemain bisbol Kuba mengelola kontrak profesionalnya sendiri dengan klub-klub di liga asing.
Kuba mengalami resesi terburuk dalam tiga dekade, sebagian dipicu oleh pandemi virus corona dan sanksi AS semakin keras saat era mantan presiden Donald Trump yang telah menyebabkan migrasi massal.
Baca juga: Kipyegon raih emas 1.500m Kejuaraan Dunia Atletik
Pewarta: Teguh Handoko
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2022