Depok (ANTARA) – Tim Pengabdian Masyarakat Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia menggelar pelatihan literasi dan pengelolaan keuangan secara daring kepada petani Kota Agung, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
“Walaupun di tengah pandemi COVID-19, dengan mengandalkan teknologi kami tetap melatih petani dalam pengelolaan keuangan,” kata Dosen Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (Vokasi UI) Karin Amelia Safitri, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Para peserta pelatihan terdiri atas 20 rumah tangga petani yang berdomisili di Kota Agung, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
Menurut Karin, sebagai tim pengabdian masyarakat pihaknya tergerak memberikan materi pelatihan yang terdiri atas pengenalan beberapa produk jasa keuangan, bagaimana mengelola keuangan dan bagaimana merencanakanan keuangan untuk masa depan.
“Setelah mendapat materi pelatihan, semua peserta diminta mengerjakan semacam test yang terdiri atas beberapa soal yang tujuannya untuk mengukur sejauh mana pemahaman mereka tentang keuangan,” ujar Karin.
Menurut Karin, petani memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam keberlangsungan ekonomi negara. Petani turut membantu memenuhi dan menghasilkan produk pertanian baik untuk keperluan pangan maupun industri. Oleh karena itu, ilmu tentang keuangan dan manajemen perlu dimiliki oleh setiap petani.
Lebih lanjut, Karin menguraikan bahwa petani banyak menggantungkan hidupnya dari hasil panen demi memenuhi semua kebutuhan, namun di sisi lain risiko gagal panen sangat besar.
Untuk itu, literasi dan manajemen keuangan sangatlah penting dalam mengevaluasi usaha taninya serta mengelola keuangan keluarga agar modal tidak habis untuk menutupi kebutuhan dan pengeluaran rutin.
Karin dan tim berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para petani di Kota Agung Lahat dalam mengelola dan merencanakan keuangan rumah tangganya untuk masa depan. Melalui pelatihan ini, para petani juga memperoleh akses informasi pembiayaan mikro untuk petani di jasa keuangan.
“Dengan kemampuan pengelolaan keuangan dan pemahaman akan dukungan pembiayaan mikro, diharapkan dapat mengembangkan usaha petani dan meningkatkan kesejahteraan keluarga,” ujar Karin.