Jakarta (ANTARA News) – Tim nasional sepak bola U-22 Indonesia gagal lolos ke Piala Asia U-23 2018 setelah pada pertandingan terakhir babak kualifikasi Grup A di Stadion Nasional, Thailand, Ahad, hanya bisa bermain imbang 0-0 dengan Thailand, dipantau dari laman PSSI.
Hasil tersebut membuat anak-anak asuh pelatih Luis Milla gagal menyalip Malaysia di puncak klasemen. Malaysia sendiri menjadi tim yang lolos dari Grup H ke putran final Piala Asia U-23 2018 di Tiongkok usai mengalahkan Mongolia dengan skor 2-0, juga pada hari Ahad, sebelum laga Indonesia versus Thailand.
Di Grup H, Indonesia berada di peringkat ketiga dengan empat poin dari tiga laga, hasil sekali kalah (dari Malaysia dengan skor 0-3), sekali menang (atas Mongolia dengan skor 7-0) dan sekali seri (dengan Thailand, 0-0).
Sementara Malaysia menjadi yang terbaik di Grup H dengan enam poin dari dua kemenangan dan sekali kalah di tiga pertandingan. Thailand sendiri berada di peringkat kedua dengan lima poin, dari dua hasil seri dan sekali menang. Juru kunci sendiri ditempati Mongolia.
Dari pertandingan Indonesia kontra Thailand, laga berlangsung dengan lambat dan cenderung tidak menarik karena berlangsung di bawah hujan deras yang airnya menggenangi sekitar 40 persen lapangan stadion.
Hal itu membuat kedua tim tidak bisa mengembangkan permainan. Gelinding bola menjadi tidak sempurna dan pemain mudah jatuh karena terpeleset.
Meski demikian, beberapa peluang membuat gol sempat diciptakan oleh Indonesia dan Thailand. Seperti pada menit ke-42, di mana pemain Thailand berhasil mengirimkan umpan silang ke kotak penalti Indonesia, tetapi tak dapat dieksekusi dengan baik karena bola terlebih dahulu diamankan kiper tim Garuda, Kurniawan Kartika Ajie.
Indonesia mendapatlan kesempatan emas di menit ke-43 setelah penjaga gawang Thailand salah membuang bola. Bola itu mendarat di kaki Febri Haryadi yang mencoba me-lob-nya ke dalam gawang Thailand yang kosong. Namun, kondisi lapangan yang becek dan sergapan pemain bertahan Thailand membuat usahanya tidak berhasil.
Skor kacamata pun bertahan sampai peluit tanda turun minum dibunyikan oleh wasit.
Usai jeda, Indonesia berhasil mendapatkan peluang emas melalui Osvaldo Haay. Akan tetapi, bola yang ditendang Osvaldo persis di hadapan penjaga gawang Thailand masih melebar ke sisi kiri pertahanan Thailand.
Genangan air yang tak juga hilang membuat pertandingan tetap berjalan lambat sampai pertandingan selesai. Beberapa peluang memang tercipta khususnya untuk Indonesia yang terus berusaha agresif, seperti umpan silang Osvaldo yang ditangkap kiper Thailand pada menit ke-87, tetapi skor 0-0 tidak berubah hingga peluit akhir ditiup.
Kegagalan di kualifikasi Piala Asia U-23 merupakan hasil negatif pertama pelatih Luis Milla di turnamen resmi sejak ditunjuk sebagai pelatih timnas U-22 dan senior oleh PSSI pada Januari 2017 lalu.
Berikutnya, tantangan pelatih yang pernah bermain untuk Barcelona dan Real Madrid itu adalah membawa tim nasional U-22 merebut medali emas SEA Games 2017, Malaysia, pada pertengahan Agustus 2017, yang terakhir kali diraih oleh Indonesia 26 tahun lalu, tepatnya saat SEA Games 1991, Manila, Filipina.
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2017