in

Tingkat Kesembuhan di Jatim Tertinggi

Secara kumulatif maupun persentatif, angka ini menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa dan melebihi persentase nasional.

SURABAYA – Tingkat kes­embuhan pasien Covid-19 di Jawa Timur (Jatim) tertinggi secara nasional. Data hingga Sabtu (8/8), tercatat ada 17.685 pasien sembuh atau 70,96 persen.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, menyebut kesembuhan pasien itu merupakan hasil dedikasi dan per­juangan semua pihak, terutama tenaga kesehatan, TNI-Polri, hingga para relawan dan seluruh masyarakat yang turut bekerja keras menangani Covid-19.

“Alhamdulilah, jumlah ke­sembuhan pasien Covid-19 di Jatim terus bertambah. Terlebih jumlah persentase kesembuhan ini melebihi nasional dan ter­tinggi di Pulau Jawa,” kata Khofi­fah, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (9/8).

Tak hanya itu, Khofifah me­nyebut seluruh kabupaten dan kota di Jatim juga menyumbang tingkat kesembuhan yang tinggi.

“Saat ini, persentase kesem­buhan dari semua kabupaten dan kota di Jawa Timur telah melebihi 50 persen dan di 18 kabupaten kota telah melebihi 75 persen. Karenanya, kita ha­rus optimis melalui kerja keras dan dedikasi semua pihak di Jatim, Insya Allah akan bisa segera melewati pandemi Co­vid-19,” imbuhnya.

Secara kumulatif maupun persentatif, angka ini men­jadi yang tertinggi di Pulau Jawa dan melebihi persentase nasional. Dari data PHEOC Kemenkes dan BNPB Pusat, persentase kesembuhan di tingkat nasional yakni 64,2 persen.

Sedangkan di Provinsi Dae­rah Istimewa Yogyakarta (DIY) kesembuhannya mencapai 66,1 persen, Jawa Tengah sebe­sar 62,7 persen, DKI Jakarta 62,1 persen, dan Jawa Barat sebesar 58,9 persen.

Khofifah meminta masyara­kat untuk tetap menjaga pro­tokol kesehatan dengan ketat. Khofifah menyebut keadaan masih belum sepenuhnya aman. Apalagi, masih ada be­berapa klaster baru yang mun­cul dalam beberapa hari tera­khir. Sehingga jumlah kasus di Jawa Timur menjadi naik cukup signifikan. Khofifah menam­bahkan hal ini bisa muncul lagi apa bila masyarakat tidak patuh pada protokol kesehatan.

“Kepada masyarakat tidak bosan-bosan saya mengingat­kan untuk tetap waspada dan disiplin mengikuti protokol ke­sehatan yang berlaku. Karena Jatim masih dalam situasi yang masih waspada Covid-19,” pesan Khofifah.

“Kemarin kita juga sudah membagikan secara bertahap sebanyak 26 juta masker yang di­harapkan mampu menjangkau masyarakat Jawa Timur seluas-luasnya. Insya Allah dengan di­siplin pada protokol kesehatan, kita akan segera bisa keluar dari pandemi,” tegas Khofifah.

Kasus Baru

Sementara itu, pemerin­tah mencatat 1.893 kasus baru pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, pada Minggu (9/8). Data tersebut terhitung sejak Sabtu (8/8) pukul 12.00 WIB hingga Minggu pukul 12.00 WIB. Dengan demikian, total terdapat 125.396 orang yang terkonfirmasi positif virus korona sejak pengumuman ka­sus perdana pada 2 Maret 2020.

Penambahan jumlah terse­but didapat dari hasil pemeriksaan 21.918 spesimen dari 8.992 orang yang diambil sam­pelnya dalam 24 jam terakhir. Berdasarkan data pemerintah, penambahan kasus pasien kon­firmasi positif Covid-19 terse­bar di 28 provinsi. Penambahan tertinggi terdapat di Provinsi DKI Jakarta (440 kasus). Kemu­dian disusul Jawa Timur (408 kasus), Jawa Barat (179 kasus), Jawa Tengah (140 kasus) Kali­mantan Selatan (98 kasus).

Di tempat terpisah, Menteri Koordinator bidang Politik, Hu­kum, dan Keamanan, Mahfud MD, mengatakan keterlibatan TNI dan Polri dalam penanganan Covid-19 saat ini sangat di­perlukan. Hal ini disampaikan­nya menanggapi ditunjuknya Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa, sebagai Wakil Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Eko­nomi Nasional.

“Karena serangan Covid-19 ini sangat masif dan harus di­tangani bersama dan ini sifat­nya untuk kemanusiaan. TNI di dalam undang-undangnya me­mang punya tugas-tugas selain perang,” ujar Mahfud dalam konferensi pers secara daring pada Sabtu. n SB/jon/P-4

What do you think?

Written by Julliana Elora

Perluasan Penerima KUR Harus Selektif

Paskibraka 2020: Berlatih dengan Terapkan Protokol Kesehatan Ketat