Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga terus melakukan sejumlah upaya agar masyarakat peduli lingkungan. Langkah tersebut, antara lain peduli kebersihan dan lingkungan melalui gerakan pungut sampah, gerakan Jumat bersih, dan program 3R. Reduce yakni mengurangi sampah, reuse yakni menggunakan kembali sampah, dan recycle melakukan daur ulang.
Masyarakat diharapkan selalu berupaya menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, Pemkab juga mendorong para pemuda untuk aktif mendukung kemajuan wilayahnya agar kemiskinan bisa segera diatasi dan kesejahteraan masyarakat bisa terwujud.
Untuk mengetahui apa saja yang telah dan akan dilakukan jajaran Pemkab wilayah ini menggelorakan peduli lingkungan dan pengentasan kemiskinan, wartawan Koran Jakarta, Henri Pelupessy, berkesempatan mewawancarai Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, di Purbalingga, beberapa waktu lalu. Berikut petikan selengkapnya.
Apa yang ingin dipetik dari peringatan Hari Bersih Sedunia dengan gerakan pungut sampah?
Gerakan pungut sampah mengawali rangkaian peringatan Hari Bersih Sedunia di Kabupaten Purbalingga. Penyelenggaraan kegiatan ini sengaja dibarengkan dengan gerakan Jumat Bersih yang rutin dilaksanakan oleh jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Purbalingga.
Selain ikut melaksanakan kegiatan Word Clean Up Day, kami juga merangkaikan dengan kegiatan Jumat Bersih dengan kerja bakti. Karena kebersihan menurut hadits adalah sebagian dari iman. Ini bukti agama Islam sangat peduli terhadap lingkungan, kebersihan, dan keindahan.
Sejauh mana masyarakat terlibat dalam kegiatan ini?
Diharapkan masyarakat selalu berupaya menjaga kebersihan lingkungan. Kami memiliki program 3R, yakni reduce atau mengurangi sampah, reuse yakni menggunakan kembali sampah yang ada, dan recycle atau melakukan daur ulang. Sampah bisa dimanfaatkan dan diolah sehingga memiliki nilai ekonomi, misalnya tikar dari sampah plastik dan tempat tisu dari plastik gelas minuman.
Bagaimana mengatasi persoalan sampah secara komprehensif di wilayah ini?
Mengubah kebiasaan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Apalagi jika membuang sampah di sungai. Tentu ini harus menjadi komitmen bersama terlebih dahulu. Pemerintah desa berkomitmen menjalankan upaya pengolahan sampah.
Harapan Anda pada masyarakat atas program ini?
Masyarakat harus berkomitmen tidak membuang sampah sembarangan. Warga hendaknya mau memilah dan memanfaatkan sampah sehingga bernilai ekonomi. Melalui Dinas Lingkungan Hidup, kami mempunyai program Pos Emas atau gerakan pilah olah sampah meningkatkan ekonomi masyarakat. Melalui program tersebut, kami mendorong semua kalangan agar mampu mengolah sampah dari rumah tangga.
Selain soal lingkungan, bagaimana upaya Anda menanggulangi kemiskinan di Purbalingga?
Sebanyak 49 desa di Kabupaten Purbalingga akan menjadi desa binaan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Purbalingga. Masing-masing OPD diwajibkan membina satu desa berkategori merah, dengan tingkat masyarakat kurang sejahtera yang tinggi. Saya harap pada tahun 2019 tingkat kemiskinan bisa ditekan semaksimal mungkin. Kemiskinan adalah masalah bersama, butuh sinergitas dan koordinasi, tidak hanya satu OPD.
Bagaimana koordinasi antara OPD dan desa yang dibina?
Pembinaan desa berkategori merah di bawah koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappelitbangda). OPD yang dimaksud dalam penugasan ini, di antaranya dinas, badan, kantor, bagian-bagian dalam sekretariat daerah, serta 13 puskesmas.
Bagaimana teknis pelaksanaan pembinaan tersebut?
Seluruh OPD diberi tenggang waktu dua minggu untuk menginventarisasi dan memetakan kemiskinan di setiap calon desa binaan. Tugas masing-masing OPD yang membina adalah memetakan desa tersebut terkait apa yang paling dibutuhkan untuk menanggulangi kemiskinan. Selanjutnya bisa dikoordinasikan kepada OPD terkait atau dikerjasamakan dengan pihak-pihak tertentu.
Jadi, program OPD bersangkutan harus fokus kepada desa yang didampingi, akan tetapi bukan berarti desa-desa yang lain diabaikan. Nantinya dalam membina, OPD dapat bekerja sama dengan stakeholder terkait yang berasal dari dunia usaha, ormas, organisasi profesi, organisasi keagamaan, dan organisasi lain. Kerja sama yang diberikan bisa berupa bantuan karitatif alias cuma-cuma, ataupun pemberdayaan masyarakat.
Bagaimana peran pemuda untuk mendukung kemajuan desa?
Peran pemuda sangat penting dan harus kompak dalam mendukung kemajuan desa. Berbagai program dapat dimanfaatkan untuk mendukung peran pemuda di desa. Seperti program apresiasi seni yang digulirkan untuk tiap kecamatan dapat dimanfaatkan pemuda untuk mengembangkan seni budaya di desanya. N-3