in

Titi KIM Konsisten Sebagai Penyanyi Kim

Menjadi penyanyi tidak mesti melulu mengeluarkan album demi album. Bagi Hesti Nofiza, bernyanyi dengan satu keahlian menjadi keyakinan yang dipengang teguhnya hingga saat ini. Ia tetap fokus dan konsisten di jalur musik kim. 

Setidaknya sekitar sembilan tahun sudah wanita berhijab ini fokus di musik kim. Tak salah, di belakang namanya diselibkan ‘Kim’. Ya, dia akrab dengan nama Titi Kim. Ia pun sudah memiliki album kim yang diorbitkan tahun 2010 lalu. 

Kendati tawaran untuk bernyanyi solo bermunculan, tapi Titi bergeming. Dia tetap tetap berada di jalur musik yang telah membuat dirinya jatuh cinta itu. Bagi Titi, bernyanyi kim, di samping memperoleh hasil mencukupi, juga ajang mempertahankan eksistensi musik yang kebanyakan dibawakan penyanyi tua itu.

Keberaniannya konsisten di jalur kim tidak lepas dari citra penyanyi yang lebih menghibur masyarakat dengan deretan pantun dan angka yang didendangkan ini. Kalau dibanding bernyanyi biasa, masyarakat hanya terhibur, namun dengan kim masyarakat juga mendapatkan kesempatan memperoleh hadiah. “Saya ingin tetap bernyanyi kim, karena ini lebih baik dibandingkan bernyanyi solo yang setiap saat mengeluarkan album,” terang Titi.

Sebelumnya, Titi pernah bernyanyi solo di pentas orgen. “Bernyanyi seperti artis kebanyakan, namun saya melihat penyanyi kim banyak yang tua-tua sehingga saya memberanikan diri belajar menghafal lagu kim ketika itu,” kenangnya.

Perlahan namun pasti, kim semakin digandrungi. Tawaran manggung di sejumlah tempat terus bermunculan. Bahkan di sela-sela kesibukannya sebagai penyanyi kim, dia juga membentuk kader untuk bernyanyi kim layaknya seperti Titi. “Saya akan konsisten dengan bernyanyi kim dan juga mau rencana mengeluarkan album kim selanjutnya,” ucap istri dari Yarmanedi itu.

Popularitas sebagai penyanyi kim juga telah mengantarkannya manggung di luar daerah, bahkan ke negeri jiran. Seperti Malaysia, Riau, Jambi dan hampir daerah di Sumatera Barat pernah dijajaki menghadiri undangan kim.

Diakuinya, untuk bernyanyi kim ia belajar hampir satu bulan lamanya bersama sang guru yang telah almarhum, Amir Syampuraza. Kendati demikian, bernyanyi bukanlah bakat yang dimilikinya sejak kecil. 

“Saya bukan penyanyi dari kecil. Saya mulai belajar nyanyi di pentas orgen saat berumur belasan tahun. Adrenalin nyanyi makin muncul saat saya mengikuti festival dan menjuarainya. Saya terus bernyannyi hingga saya mengenal guru saya Amir Syampuraga,” kenang warga Pegambiran Padang itu.

Menurutnya, menjadi penyanyi kim lebih menantang karena harus menghafalkan pantun yang banyak hingga 90 buah banyaknya. “Kim lebih sulit, makanya tak banyak yang muda menekuninya. Namun saya mulai menekuni kim persisnya ketika umur 35 tahun,” bebernya.

Kecanduan alumni SMA PGRI 1 Padang itu menjadi penyanyi kim makin berlipat, apalagi buah dari kerjanya itu sudah mengantarkannya menunaikan ibadah umrah ke tanah suci. Ditambah dukungan penuh sang suami. “Suami saya mendukung apa yang saya lakukan. Biasanya kalau manggung suami saya akan terus mendampingi,” sebutnya.

Diakuinya, saat ini kim terus berinovasi dan semakin digandrungi masyarakat dengan berbagai gendre musik. “Harapan saya tentunya ingin karier ini lebih baik dan berkembang. Semoga apa yang saya lakukan menjadi jalan ibadah karena membuat orang senang,” sebut wanita kelahiran 23 November 1973 itu. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Pulau Dewata Bikin Jatuh Cinta Jurnalis asal Jepang

Memancasilakan Umat Beragama