in

Tol di Riau Akan Tumbuhkan Sentra Ekonomi Baru

» Tol tersebut akan memperpendek jarak tempuh Pekanbaru–Dumai yang semula 200 kilometer menjadi 131 kilometer.

» Terowongan Gajah dibangun di Seksi IV Kandis Utara–Duri yang melintasi Kawasan Suaka Margasatwa Balai Raja dan Siak Kecil.

JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengatakan keberadaan Jalan Tol Pe­kanbaru–Dumai akan meningkatkan perekonomian masyarakat Riau. “Ini akan meningkatkan konektivitas an­tara ibu kota Provinsi Riau (Pekanbaru) dengan Kota Dumai sebagai kota pe­labuhan dengan industri perminyakan dan agribisnis yang maju seperti yang tadi disampaikan Gubernur Riau,” kata Jokowi saat meresmikan tol Pekanbaru– Dumai secara virtual, di Istana Kepresi­denan Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/9).

Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti yang dilaku­kan oleh Jokowi dan didampingi Wali Kota Dumai, Zulkifli A.S dan Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto.

Jokowi mengatakan Tol Pekanbaru– Dumai sepanjang 131 kilometer itu me­rupakan salah satu ruas dari Tol Trans- Sumatera sepanjang 2.765 kilometer, Tol tersebut akan memperpendek jarak tempuh Pekanbaru–Dumai yang semu­la 200 kilometer menjadi 131 kilometer.

“Dengan kondisi ini truk-truk pen­gangkut hasil bumi, pengangkut minyak, angkutan logistik, angkutan penumpang akan lebih efisien baik dari segi waktu dan biaya,” lanjut Presiden.

Sangat Senang

Presiden mengaku merasa senang ruas Tol Pekanbaru–Dumai ini akhirnya bisa diresmikan. Sebab, keberadaan tol dengan panjang 131 kilometer itu su­dah mengundang minat investor. “Saya mendapat laporan keberadaan jalan tol ini sudah mengundang minat investasi untuk mengembangkan usaha di sekitar jalur tol ini,” kata Jokowi.

Selain itu, ada pula yang berniat mengembangkan perumahan hingga tempat pariwisata. Hal itu tentu akan berdampak positif bagi perekonomian. “Tumbuhnya sentra-sentra ekonomi baru ini tentu akan meningkatkan ak­tivitas perekonomian wilayah dan se­kali membuka lapangan kerja yang lebih banyak lagi bagi anak-anak muda kita,” kata Kepala Negara.

Ia pun berpesan kepada pemerintah daerah agar responsif dalam menang­gapi rencana masuknya sejumlah inves­tor ini.

“Minat investor untuk ikut mendu­kung pengembangan daerah seperti ini harus direspons cepat sehingga pe­merintah daerah dan masyarakat bisa mendapat manfaat dari keberadaan in­frastruktur yang dibangun pemerintah,” kata dia.

Masa Konsesi

Tol Pekanbaru–Dumai mulai dikerja­kan pada 2016. Hutama Karya mengha­biskan dana senilai 16,21 triliun rupiah. Masa konsesi 40 tahun. Tol Pekanbaru– Dumai mencakup enam seksi tol, yaitu Seksi 1 (Pekanbaru–Minas) sepanjang 9,5 kilometer, Seksi 2 (Minas–Kandis Selatan) sepanjang 24,1 kilometer, dan Seksi 3 (Kandis Selatan–Kandis Utara) sepanjang 16,9 kilometer.

Kemudian, Seksi 4 (Kandis Utara–Duri Selatan) sepanjang 26,5 kilometer, Seksi 5 (Duri Selatan–Duri Utara) sepanjang 29,45 kilometer dan Seksi 6 (Duri Utara– Dumai) sepanjang 25,05 kilometer.

Tol ini dilengkapi dengan tujuh Ger­bang Tol dan lima pasang Tempat Istira­hat dan Pelayanan (TIP) atau rest area. TIP terbagi menjadi dua tipe yakni Tipe A yang terletak di KM 14,5, KM 45, dan KM 82, dan Tipe B terletak di KM 64 dan KM 13 (arah Pekanbaru).

Selain itu terdapat empat terowong­an (underpass) perlintasan gajah seba­gai bentuk harmonisasi infrastruktur dengan alam. Terowongan gajah disiap­kan dengan bentang 25 hingga 45 meter dan tinggi 5,1 meter serta tanaman hijau agar menyerupai habitat asli.

Terowongan gajah ini dibangun di Seksi IV Kandis Utara–Duri yang melin­tasi Kawasan Suaka Margasatwa Balai Raja dan Siak Kecil. Kandis Utara–Duri merupakan koridor perlintasan Gajah Sumatera dengan jumlah populasi seki­tar 50 ekor. n fdl/Ant/P-4

What do you think?

Written by Julliana Elora

Pasiren Korem 044/Gapo Gelar Survey Kepuasan Publik Terhadap Pelayanan TNI

Awas…. Indonesia Sumbang 0,82 Persen Kasus Covid-19 Dunia