in

Tradisikan Budaya Estafet Pembangunan Antar Presiden

“Pembangunan yang sebelumnya diteruskan oleh pembangunan presiden berikutnya. Kalau estafet itu terus dilakukan, negara ini mudah mencapai titik target bagi kebaikan rakyat dan negara. Budaya estafet itu harus kita miliki, itu yang harus kita tradisikan.”

Hal diatas dikatakan Presiden Joko Widodo ketika menerima tokoh bangsa yang juga Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Kamis, (9/3/2017). Pertemuan yang dinantikan dan telah direncanakan antara keduanya pun terwujud.

“Seperti yang sudah sering saya sampaikan bahwa saya akan mengatur waktu untuk beliau, Pak SBY. Hari ini alhamdulillah beliau juga ada waktu maka kita janjian dan ketemu,” ujar Presiden Jokowi di veranda Istana Merdeka, Jakarta.

Sejumlah hal dibicarakan dalam pertemuan sekitar satu jam tersebut. Di antaranya mengenai budaya estafet pembangunan yang hendak ditradisikan di antara para pemimpin negara. SBY yang siang itu duduk berdampingan dengan Presiden Joko Widodo di veranda Istana Merdeka bersyukur atas kesempatan bertemu dengan Kepala Negara. Secara khusus dirinya mengapresiasi keberhasilan pemerintah Indonesia dalam KTT IORA dan menjadi tuan rumah yang baik bagi kunjungan Raja Arab Saudi.

budaya estafet 2

“Saya mengucapkan selamat atas keberhasilan menjadi tuan rumah, baik untuk kunjungan Raja Salman maupun IORA yang baru selesai. Ini menunjukkan bahwa Indonesia terus berperan di panggung internasional,” ucap SBY.

SBY juga meyakini, Presiden Joko Widodo memiliki komitmen yang sama dengan para Presiden Republik Indonesia terdahulu, yakni membangun negara Indonesia yang lebih baik. “Kami juga mendiskusikan bahwa negara ini harus makin maju. Negara Pancasila, negara Bhinneka Tunggal Ika, negara yang mengayomi semua. Komitmen beliau sama dengan komitmen saya dan komitmen para mantan presiden yang ingin membangun negara dan ingin negara kita makin baik,” ia menjelaskan.

Kepada para jurnalis, SBY juga memastikan, saat ini tidak ada lagi miskomunikasi atau permasalahan antara dirinya dengan Presiden Jokowi. Sebab, dalam pertemuan itu, masing-masing telah menjelaskan dan mendengarkan, sekaligus meluruskan informasi-informasi yang beredar.

“Insya Allah. Saya senang sekali saya bisa menjelaskan. Beliau mendengar dengan saksama dan saya juga mendengar dari beliau. Alhamdulillah ini awal yang baik, karena tidak baik kalau ada miskomunikasi dan misinformasi di antara beliau dan saya,” ujarnya.

SBY sendiri tiba di Istana Merdeka sekitar pukul 12.05 WIB dengan didampingi oleh mantan Menkopolhukam Djoko Suyanto. Kedatangan keduanya disambut oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Selang beberapa menit, Presiden Joko Widodo tiba di Istana Merdeka dan langsung menyambut serta menyalaminya dengan hangat.

Usai pertemuan, Presiden Joko Widodo mengajak SBY untuk berbincang sejenak di halaman veranda Istana Merdeka. Aktivitas veranda talk ini biasanya dilakukan untuk menunjukkan persahabatan dan kedekatan antara Presiden dengan tamunya. Keduanya berbincang sambil menyeruput teh hangat dengan suguhan lumpia Jakarta sebelum memberikan keterangannya kepada awak media.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyatakan, kunjungan Presiden Republik Indonesia ke-6 itu telah direncanakan sebelumnya atas permintaan dari pihak SBY. Permintaan tersebut disampaikan kepadanya pada 7 Maret.

“Tanggal 7 Maret Pak Hinca Panjaitan, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, menghubungi saya menyampaikan bahwa Pak SBY ingin silaturahmi dengan Bapak Presiden,” ujarnya kepada Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden saat dimintai keterangan.

What do you think?

Written by virgo

Pengantar Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas di Provinsi Kalimantan Timur , di Kantor Presiden, Jakarta, 9 Maret 2017, pukul 16.00 WIB

Polisi Tangkap Kakak-Beradik Pengedar Sabu Di Aceh Barat