MEDAN (Berita): Pertumbuhan ekonomi Sumut diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas harga konstan 2010 pada triwulan III 2017 tahun 2016 (yoy) tumbuh sebesar 5,21 persen, lebih tinggi dibanding secara nasional 5,01 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Syech Suhaimi mengatakan hal itu kepada wartawan di kantornya Senin (6/11). Saat itu dia didampingi Kabid Neraca Wilayah Ateng Hartono dan Kabid Statistik dan Sosial Ramlan. “Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha kecuali jasa keuangan,” katanya.
Pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha Jasa Perusahaan sebesar 9 persen dan Pengadaan Listrik dan Gas 8,97 persen diikuti jasa lainnya 8,84 persen. “Relatif tingginya pertumbuhan listrik dan gas terutama didukung oleh pertumbuhan sub lapangan usaha pengadaan gas.
Menurut dia, sumber utama pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2017 adalah industri pengolahan sebesar 1,19 persen, perdagangan besar eceran dan reparasi mobil – sepeda motor 1,03 persen, konstruksi 0,82 persen.
Sedangkan struktur perekonomian Sumut pada triwulan III-2017 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan 20,67 persen, industri pengolahan 20,45 persen, perdagangan besar eceran dan reparasi mobil – sepeda motor 18,13 persen.
Ekonomi Sumut pada triwulan III-2017 tumbuh lebih cepat atau mengalami akselerasi sebesar 3,10 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q to q). “Hal ini disebabkan oleh perayaan hari besar keagamaan seperti Hari Raya Idul Adha, liburan panjang anak sekolah dan tahu ajaran baru.
Pada triwulan ini, semua lapangan usaha mengalami akselerasi, kecuali lapangan usaha jasa keuangan yang mengalami perlambatan sebesar 1,58 persen. Lapangan usaha yang mengalami akselerasi terbesar adalah Administrasi pemerintahan 5,21 persen, pertahanan 4,96 persen dan jaminan sosial wajib, jasa kesehatan dan kegiatan sosial, konstruksi 4,20 persen.
Sumber pertumbuhan utama triwulan III-2017 dibanding triwulan II-2017 berasal dari pertanian, kehutanan dan perikanan 0,90 persen, industri pengolahan 0,60 persen dan konstruksi sebesar 0,52 persen.
Pertumbuhan ekonomi triwulan I-III tahun 2007dibanding posisi sama tahun 2016 tumbuh 4,95 persen. Pertumbuhan ini terjadi pada seluruh lapangan usaha. Pengadaan listrik dan gas merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,16 persen diikuti lapangan usaha informasi dan komunikasi 9 persen dan real estate 8,84 persen.”Pertumbuhan positif terjadi pada beberapa komponen pengeluaran,” katanya.
Dia menyebut pengeluaranb ekspor barang dan jasa sebesar 13,21 persen, impor barang dan jasa 12,55 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah 7,41 persen, pembentukan modal tetap bruto 6,18 persen, konsumsi rumah tangga 4,11 persen dan konsumsi LNPRT 2,76 persen. “Struktur ekonomi Sumut menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan III 2017 tidak menunjukkan perubahan yang berarti,” katanya. (wie)