in

Trump Beri Izin Darurat Penggunaan Plasma Darah Pasien Sembuh

WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump pada Minggu (23/8) waktu setempat memberikan izin darurat penggunaan plas­ma darah untuk pengobatan pasien virus Covid-19. Dia menjuluki metode pengobatan itu sebagai “terobosan besar.”

Berbicara kepada wartawan dari Gedung Putih, Trump me­ngatakan, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Seri­kat (FDA) telah “mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat untuk perawatan yang dikenal sebagai plasma penyembuhan.”

“Ini adalah terapi ampuh yang mentransfusi antibodi yang sangat kuat dari darah pasien yang pulih untuk mem­bantu merawat pasien yang se­dang berjuang melawan infeksi saat ini,” kata Trump, seraya menambahkan bahwa otori­sasi akan “memperluas akses ke pengobatan ini.”

“Berdasarkan sains dan data, FDA telah membuat ke­putusan independen bahwa pengobatan itu aman dan sa­ngat efektif,” kata Trump.

Trump, mendesak semua pasien Covid-19 yang pulih di AS untuk menyumbangkan plasma darahnya.

Sekretaris pers Gedung Putih, Kayleigh McEnany mengumum­kan konferensi pers Trump lewat Twitter pada Sabtu malam. Dia menulis pengumuman itu me­libatkan “terobosan terapeutik besar pada virus Tiongkok.”

Pengumuman Trump ter­sebut keluar mengikuti saran pejabat Gedung Putih pada minggu lalu bahwa ada penun­daan bermotif politik oleh FDA dalam menyetujui vaksin dan terapi plasama untuk perawatan Covid-19. Perawatan tersebut mengambil plasma yang me­ngandung antibodi dari pasien yang telah sembuh dari. Mes­kipun dapat memberikan man­faat bagi mereka yang melawan virus, belum ada bukti yang me­yakinkan tentang cara kerja me­tode pengobatan tersebut.

Potong Birokrasi

Gedung Putih menjadi se­makin gelisah dengan proses persetujuan metode plasma. Kepala staf Gedung Putih, Mark Meadows tidak membahas se­cara spesifik, tetapi mengata­kan, “kami telah melihat sejum­lah orang yang kurang tekun seperti yang seharusnya dalam hal membongkar masalah ini.”

“Presiden ini akan memotong birokrasi,” kata Meadows dalam wawancara di “This Week” ABC.

“Dia harus memastikan bahwa mereka merasakan pa­nas. Jika mereka tidak melihat cahaya, mereka perlu merasa­kan panas karena rakyat Ame­rika menderita,” ujarnya.

Pengumuman itu keluar se­hari setelah Trump mengkritik keras lewat Twitter tentang pro­ses pengobatan wabah, yang telah menewaskan lebih dari 176.000 orang Amerika dan membahayakan peluangnya da­lam pemilihan ulang. Gedung Putih telah mengerahkan sum­ber daya yang besar untuk me­ngembangkan vaksin, dan para pembantu Trump telah men­gandalkannya sebagai “kejutan Oktober” yang dapat memban­tunya dalam pemilihan.

“Kondisi dalam, atau siapa pun, di FDA membuat sangat sulit bagi perusahaan obat untuk membuat orang menguji vaksin dan terapeutik,” cuit Trump.

“Jelas, mereka berharap un­tuk menunda jawaban sampai setelah 3 November. Harus fokus pada kecepatan, dan menyela­matkan nyawa!” tambahnya.

Lebih dari 64.000 pasien di AS telah mendapat terapi plasma, pendekatan berusia seabad untuk melawan flu dan campak sebelum ada vaksin. Ini adalah cara yang tepat ke­tika penyakit baru muncul, dan sejarah menunjukkan bahwa metode itu berhasil mengatasi melawan beberapa penyakit, tetapi tidak semua.

Namun belum ada bukti kuat bahwa metode itu dapat berha­sil melawan virus Covid-19, dan jika demikian tentang. foxnews/SB/P-4

What do you think?

Written by Julliana Elora

Pejabat Harus Jadi Teladan Memakai Produk Lokal

Presiden Jokowi Luncurkan Program Banpres Produktif Usaha Mikro