Jaksa federal membuka dakwaan terhadap Donald Trump pada Jumat (9/6/2023) waktu setempat. Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) itu didakwa membahayakan keamanan nasional dengan menyimpan dokumen nuklir dan pertahanan rahasia setelah meninggalkan Gedung Putih.
Dalam dakwaan setebal 49 halaman, Trump yang berusia 76 tahun, calon presiden dari Partai Republik 2024 itu, membawa ratusan dokumen rahasia pemerintah dalam kotak kardus ke kediamannya di Mar-a-Lago, Florida.
Trump menyimpan file, termasuk catatan dari Pentagon, CIA dan Badan Keamanan Nasional, tanpa jaminan di Mar-a-Lago, yang secara teratur menyelenggarakan acara sosial besar melibatkan puluhan ribu tamu dari waktu ke waktu.
Satu foto yang termasuk dalam surat dakwaan menunjukkan kotak yang diduga berisi dokumen rahasia disimpan di kamar mandi di Mar-a-Lago. Foto lain menunjukkan, beberapa dokumen disimpan di kamar mandi klub.
Surat dakwaan tersebut menyatakan bahwa setidaknya dalam dua kesempatan, Trump menunjukkan dokumen rahasia tentang operasi militer AS dan rencana kepada orang-orang yang tidak diizinkan untuk melihatnya di klub golf Bedminster, New Jersey.
Trump menghadapi 37 dakwaan terpisah, termasuk 31 dakwaan menyimpan informasi pertahanan nasional dengan sengaja terkait dengan dokumen tertentu.
“Kami memiliki satu set undang-undang di negara ini, dan itu berlaku untuk semua orang,” kata Penasihat Khusus Jack Smith, yang mengajukan dakwaan bersejarah terhadap Trump, mantan presiden AS pertama yang menghadapi tuntutan pidana federal.
“Undang-undang yang melindungi informasi pertahanan nasional sangat penting untuk keselamatan dan keamanan Amerika Serikat, dan itu harus ditegakkan,” kata Smith, menambahkan bahwa dia akan berusaha memastikan bahwa Trump menghadapi pengadilan yang cepat.
Tuduhan lain yang dihadapi Trump yang dua kali dimakzulkan termasuk konspirasi untuk menghalangi keadilan, dapat dihukum hingga 20 tahun penjara, menahan dokumen atau catatan juga membawa hukuman penjara hingga 20 tahun, dan membuat pernyataan palsu.
Menurut dakwaan, ajudan pribadi Trump, Walt Nauta, disebut sebagai rekan konspirator, dan didakwa dengan enam dakwaan karena membantu Trump menyembunyikan dokumen, yang disimpan di berbagai lokasi di Mar-a-Lago, termasuk ballroom, kamar tidur Trump dan ruang penyimpanan.
“Dokumen rahasia yang disimpan Trump di dalam kotak termasuk informasi mengenai pertahanan dan kemampuan senjata Amerika Serikat dan negara-negara asing,” kata dakwaan tersebut.
Catatan lain berkaitan dengan program nuklir AS, potensi kerentanan Amerika Serikat dan sekutunya terhadap serangan militer bersama dengan rencana pembalasan.
“Pengungkapan dokumen rahasia yang tidak sah ini dapat membahayakan keamanan nasional Amerika Serikat, hubungan luar negeri, keselamatan militer Amerika Serikat, dan sumber daya manusia,” menurut dakwaan tersebut.
Trump akan hadir di pengadilan di Miami, pukul 3 sore waktu setempat pada Selasa, untuk sidang pertama dalam kasus tersebut.
Menurut media AS, kasus tersebut awalnya akan ditangani oleh Aileen Cannon, 42, seorang hakim yang ditunjuk Trump untuk membuat keputusan yang menguntungkan mantan presiden selama peninjauan pengadilan atas dokumen yang disita dalam penggerebekan FBI Agustus 2022 di Mar-a-Lago.
Persidangan diperkirakan tidak akan dimulai selama beberapa bulan dan tidak ada yang dapat mencegah Trump mengejar masa jabatan kedua di Gedung Putih saat menghadapi dakwaan.
Menurut surat dakwaan, Trump mengarahkan ajudannya Nauta untuk menyembunyikan kotak berisi dokumen dari FBI dan pengacaranya sendiri dan menyarankan kepada pengacaranya pada satu titik agar mereka menyembunyikan atau menghancurkan dokumen yang dicari oleh pihak berwenang.
Surat dakwaan itu juga menceritakan percakapan antara Trump dan salah satu pengacaranya tentang dokumen di mana mantan presiden itu dilaporkan mengatakan “bukankah lebih baik jika kita memberi tahu mereka bahwa kita tidak punya apa-apa di sini”.
Trump menanggapi dakwaan tersebut dengan serangkaian postingan di platform Truth Social miliknya. Dia menyebut Smith, penasihat khusus, “gila” dan “pembenci Trump”. “Di bawah Presidential Records Act, saya diizinkan melakukan semua ini,” kata Trump. “Tidak ada kejahatan,” imbuhnya seperti dilansir CNA.
Dalam video yang menantang pada Kamis, Trump juga menyatakan tidak bersalah dan menilai dakwaan tersebut sebagai upaya campur tangan pemilu oleh Departemen Kehakiman yang dilakukan oleh Presiden Joe Biden. “Mereka mengejar saya karena sekarang kami memimpin jajak pendapat lagi melawan Biden,” kata Trump.
Biden mengatakan pada Jumat bahwa dia tidak akan mengomentari kasus tersebut dan tidak melakukan kontak dengan Jaksa Agung Merrick Garland, yang menunjuk Smith sebagai penasihat khusus untuk melakukan penyelidikan Trump. “Saya belum berbicara dengannya sama sekali dan saya tidak akan berbicara dengannya,” kata Biden kepada wartawan.
Trump sudah menjadi mantan presiden pertama yang didakwa melakukan kejahatan, didakwa di New York pada Maret lalu dalam kasus yang melibatkan pembayaran uang tutup mulut pada malam pemilihan kepada seorang bintang porno yang mengatakan dia berselingkuh dengannya.
Smith juga sedang menyelidiki apakah Trump harus menghadapi dakwaan atas serangan Januari 2021 di Capitol AS oleh para pendukungnya.
Kemudian, jaksa Georgia sedang menyelidiki apakah Trump secara ilegal berusaha membatalkan hasil pemilihan presiden 2020 di negara bagian selatan.(cna)