Sampah organik merupakan salah satu isu lingkungan yang belum terkelola secara baik. Padahal, material sampah terutama yang berasa dari kulit buah-buahan, memiliki potensi ekonomi, ekologi, dan medis yang menjanjikan.
“Dilatarbelakangi hal tersebut, maka kami tim mahasiswa dari Departemen Biologi FMIPA Unand terdorong untuk meneliti khasiat eko-enzim berbahan sampah kulit buah-buahan sebagai obat anti peradangan,” ungkap Elni Fatimah,
Mahasiswa Departemen Biologi FMIPA Universitas Andalas, Selasa (6/9/2022).
Eko-enzim adalah istilah untuk produk cairan hasil fermentasi sederhana dari sampah organik yang dikombinasikan dengan gula dan air.
“Sejauh ini, penggunaan eko-enzim meliputi spektrum yang luas seperti sebagai herbisida dan pestisida organik, pupuk alami tanaman, filter udara, deterjen, dan antimikroba. Tetapi, belum diketahui apakah eko-enzim juga berkhasiat sebagai obat anti radang. Untuk diketahui, obat-obat kimiawi anti radang yang umum digunakan selama ini terindikasi memiliki efek samping yang sangat beragam,” jelasnya.