SURABAYA – Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tengah mengembangkan penelitian obat antimalaria yang berasal dari tanaman Johar (Cassia siamea lamk), untuk dilanjutkan hingga tahap hilirisasi industri. “Saat ini, obat antimalaria yang diriset oleh dosen Fakultas Farmasi, Wiwied Ekasari, tersebut sedang dalam tahap uji klinik fase satu.
Artinya, peneliti sedang melakukan riset tentang profil genetika senyawa aktif pada tanaman Johar,” kata Wakil Rektor IV Unair, Junaidi Khotib, di Surabaya, Minggu (6/8). Ia menjelaskan, guna menunjang penelitian tersebut, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) akan mengucurkan sejumlah dana penelitian untuk dimanfaatkan dalam riset senyawa aktif tanaman Johar.
Dana tersebut akan digunakan untuk proses penelitian, publikasi riset di jurnal-jurnal internasional bereputasi, hingga terciptanya obat program. “Kolaborasi Unair dengan Balitbangkes akan mempercepat proses hilirisasi produk. Percepatan hilirisasi hanya bisa dilakukan jika peneliti menjalin kerja sama dengan industri dan regulator agar suatu produk mendapat persetujuan yang sesuai dengan persyaratan dari Balitbangkes dan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan),” pungkas dia. SB/E-3