“Selamat datang, silakan duduk dahulu ngobrol. Dari mana asalnya?” sapaan akrab sembari berjabat tangan yang jarang ditemukan di kedai ataupun kafe lainnya.
Nunik namanya, pengelola Warung Kata Pusat, di daerah Klaten, Jawa Tengah. Warung ini unik karena sebenarnya bukan warung seperti pada umumnya yang menyediakan beragam minuman serta hidangan.
Dengan konsep mayoritas unsur kayu, bangunan tersebut dikelilingi oleh tanaman serta bunga herbal. Uniknya terletak pada tujuan atau filosofi warung tersebut. Pasalnya, bukan motif ekonomi warung tersebut didirikan, melainkan lebih pada konsep ruang diskusi serta berbagi pengetahuan, utamanya berkaitan dengan produk pertanian.
“Warung ini sebenarnya kami bikin sebagai ruang diskusi serta pembelajaran. Jadi, jangan harapkan akan menemukan pecel, gado-gado, atau bahkan gorengan. Akan tetapi, kalau pengunjung mau, kami sediakan lewat warga sekitar,” kata Nunik kepada Antara.
Tempat tersebut merupakan bentukan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gita Pertiwi yang fokus pada permasalahan perempuan dan anak-anak. Namun, saat ini lebih fokus pada pengajaran pembelajaran pada pertanian. Hal ini mengingat Kabupaten Klaten merupakan salah satu penghasil produk pertanian terbesar di Indonesia.
Nunik beserta dua rekannya selalu menjadikan Warung Kata Pusur sebagai media untuk mengajak masyarakat berdiskusi tentang pengembangan hasil tani. Warung Kata atau kepanjangan dari “Kandha Takon” berasal dari bahasa Jawa yang memiliki makna percakapan tanya jawab.
Bekerja sama dengan aparatur desa setempat, khususnya wilayah Polanharjo, Klaten, LSM Gita Pertiwi disediakan lahan serta laboratorium untuk pengembangan produk tani serta tanaman herbal.
Ada salah satu minuman yang unik disediakan di Warung Kata Pusur, bahkan jarang ditemukan di wilayah lain, yaitu Teh Biru.
Teh Biru
Teh biru seperti halnya teh lainnya dalam penyajiannya, diseduh dari tanaman ke dalam air panas. Yang membuat unik, tentu saja warnanya yang biru setelah diseduh. Seperti layaknya teh hijau namun berwarna biru. Bahkan, menjadi ungu jika ditetesi lemon atau jeruk nipis.
“Ini berbahan dasar dari bunga atau kembang telang. Cara membuatnya sederhana seperti teh-teh lainnya, tinggal diseduh,” jelas Nunik.
Teh biru ini berasal dari bunga telang yang umum ditemui namun jarang dibudidayakan.
Kandungan yang terdapat dalam teh biru, antara lain, fenol, delphirridin, triglyceride, alkaloid, flavoured, saponins, sulfur, dan ca-oksalat. Tidak ada kandungan kafein yang biasa terdapat dalam daun teh.
Biji dari bunga telang pun dapat dimanfaatkan untuk obat cacing karena memiliki efek pencahar ringan. Kendati demikian, tetap harus dibersihkan terlebih dahulu.
Selain sebagai tanaman hias, bunga yang biasanya hanya memiliki helai bunga selapis ini, juga memiliki beragam manfaat. Pertama dapat sebagai obat gangguan penglihatan. Caranya adalah dengan merendam bunga telang dalam air hangat dan menggunakan air tersebut sebagai pencucian mata.
Daunnya dapat dimanfaatkan sebagai obat sakit telinga, dengan dicampur sedikit garam, perasan daun telang dikompreskan pada telinga yang sakit.
Mengobati bisul, dengan campuran gula jawa, campuran bunga telang dan gula jawa tersebut dapat dibalurkan pada bagian yang terkena bisul.
Bunga telang biasanya juga dimanfaatkan sebagai pewarna makanan alami. Hasil warna biru pada campuran warnanya tidak memiliki rasa serta bau yang menyengat sehingga tidak merusak rasa makanan aslinya.
Teh herbal ini juga bisa sebagai detoksifikasi, atau menghilangkan racun yang ada pada sistem pencernaan. Selain itu, bagi wanita dapat memperlancar haid atau membantu kesuburan.
Bagi para perokok minuman teh herbal dapat membantu mengobati masalah tenggorokan hingga mampu pula menjadi obat pereda batuk. Namun, berhenti merokok merupakan hal yang paling baik.
Meredakan stres, sifat antidepresan yang terkandung dalam akar kembang telang dapat membantu untuk mengurangi tingkat stress seseorang yaitu dengan memberikan efek tenang, senang, dan damai.
Selanjutnya adalah menambah kekuatan otak, akar kembang telang memiliki kemampuan untuk meningkatkan memori serta dapat membuat seseorang bisa menjadi lebih intelektual sehingga kembang ini sering digunakan dalam pengobatan berbagai macam penyakit yang berhubungan dengan otak.
Masyarakat sekitar pun ternyata mengaku belum familier dengan teh biru yang berasal dari bunga telang ini.
Seperti diungkapkan oleh Wulan, masyarakat sekitar yang ternyata baru mengetahui adanya teh biru tersebut. Begitu juga dengan Diah, warga sekitar lainnya, yang mengatakan bahwa dirinya paham akan adanya bunga telang. Nnamun, belum mengetahui bisa untuk menjadi minuman teh.
Karakteristik Bunga Telang
Tanaman ini memiliki nama ilmiah Clitoria ternatea yang termasuk dalam suku polong-polongan yang berasal dari Asia. Namun, saat ini tanaman yang masih termasuk dalam keluarga fabaceae. Jenis tanaman ini bisa ditemui diberbagai daerah yang memiliki iklim tropika.
Ciri-ciri umum dari kembang telang, antara lain, batang merambat, jika masih muda biasanya berwarna hijau, dan pada saat sudah tua warnanya bisa menjadi putih kusam dengan pangkal batang yang berkayu. Selanjutnya, panjang tanaman bisa mencapai 5 meter.
Ciri lainnya, memiliki daun majemuk, menyirip, dalam jumlah ganjil, yakni 3 hingga 9 lembar dengan bentuk oval atau elips, bertangkai pendek, berwarna hijau, dengan pangkal anak daun yang runcing.
Kelopak bunga bisa berwarna biru cemerlang, putih, pink, maupun warna ungu. Polong yang dihasilkan bisa berwarna hijau pada saat masih muda, dan akan berubah menjadi kecokelatan saat telah matang. Dalam satu polong, bisa terdiri atas 5 hingga 9 biji.