in

Universitas Berperan Siapkan Generasi Emas

AHY Berikan Kuliah Umum di UBH 

Pada tahun 2045, bangsa Indonesia diprediksi menjadi negara maju dengan memiliki produk domestik bruto dan pendapatan per kapita setara dengan negara maju lainnya. Untuk mencapainya, Indonesia perlu menyiapkan generasi muda yang unggul dalam menuju Indonesia Emas di tahun 2045 tersebut.

 Agus Harimurti Yudhoyono mengemukakan itu dalam kuliah umum di kampus II Universitas Bung Hatta (UBH) Ulakkarang, Padang, kemarin (25/9). Putra sulung Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono yang akrab disapa AHY itu, merasa berkewajiban dan ikut mendharma baktikan hidupnya kepada bangsa ini. Terutama, menyiapkan generasi muda.

”Pada tahun 2045, diprediksi PDB indonesia akan naik menjadi USD 9,1 triliun. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari tahun lalu hanya sebesar USD 932 miliar. Kemudian, pendapatan per kapita juga akan meningkat menjadi USD 29.300. Sedangkan pada tahun lalu, baru sebesar USD 3.500. Nah, untuk mencapai tingkatan tersebut sangat mungkin bangsa Indonesia raih asalkan memiliki generasi muda yang terampil, serta unggul di bidangnya masing-masing,” ujar AHY.

Dalam acara tersebut, turut dihadiri Rektor UBH Prof Azwar Ananda, Rektor UNP Prof Ganefri, Anggota DPR RI Mulyadi, mantan Wali Kota Padang Fauzi Bahar, serta sejumlah tokoh-tokoh asal Sumbar lainnya. AHY mengatakan, bangku pendidikan merupakan salah satu sarana untuk mempersiapkan generasi muda yang terampil serta unggul di bidangnya masing-masing. 

”Indikator suatu generasi muda yang unggul itu antara lain mempunyai kapasitas intelektual yang tinggi, berkarakter, berintegritas, serta memiliki kepemimpinan yang efektif. Saya meyakini, di Kampus Proklamator ini, jajaran dari civitas akademikanya sudah mulai menyiapkan generasi muda yang unggul tersebut,”’ ujar Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute itu.

Di lain hal, kata AHY, Indonesia mesti dikenal oleh bangsa-bangsa lain. Untuk menjadi terkenal banyak hal yang bisa dilakukan. Bisa di bidang akademik, olahraga, maupun ekonomi. 

”Prestasi di bidang akademik sangat erat kaitannya dengan kualitas pendidikan. Jika kualitas pendidikan kita sudah tergolong mumpuni, maka akan lahir juara-juara olimpiade sains, serta para ahli yang sangat disegani bangsa-bangsa lain. Di bidang olahraga juga bisa membuat Indonesia menjadi terkenal. Seperti yang dilakukan Ronaldo dan Messi. Berkat prestasinya di bidang sepakbola, juga ikut membuat negaranya menjadi terkenal,” ungkapnya.

Lalu di bidang ekonomi, sambungnya, agar bangsa Indonesia menjadi dikenal oleh bangsa-bangsa lain, maka lebih banyak produk asli dari Indonesia yang mendunia. ”Sebetulnya, kita ini banyak produk-produk yang bisa mendunia. Tidak hanya batik, namun bisa juga makanan-makanan dari berbagai daerah di Indonesia. Misalnya rendang dan berbagai makanan tradisional dari Sumbar ini yang telah diakui kelezatannya,” jelasnya.

Ia menambahkan, selama ini banyak produk-produk yang dihasilkan anak bangsa. Namun, kelemahannya terletak pada kurangnya promosi. ”Di sisa 28 tahun menjelang 2045 nanti, mulai dari sekarang sudah saatnya generasi muda menggali potensi yang dimilikinya. Melalui bangku pendidikan inilah, generasi muda ditempa kemampuannya hingga benar-benar menjadi generasi muda yang unggul. Sehingga, mampu berkarya sesuai kompetensi yang dimilikinya masing-masing,” jelasnya.

Melalui The Yudhoyono Institute yang ia dirikan, AHY fokus menggelola sektor pendidikan. ”Kami sadar dan meyakini bahwa sektor pendidikan merupakan salah satu sarana dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Jika pendidikan suatu bangsa sudah maju, maka lahirlah para patriot bangsa sebagaimana ditunjukkan Bung Hatta,” ungkapnya.

Dalam kesempatan sama, Rektor UBH Prof Azwar Ananda mengapresiasi materi yang disampaikan AHY tersebut. Ia melihat pemikiran dari AHY sangat sesuai dengan visi dan misi UBH yang juga sejalan dengan butir-butir pemikiran Bung Hatta. 

”Kami lihat 1.500 mahasiswa yang menyaksikan kuliah umum AHY ini begitu terpukau dengan yang disampaikan. Semoga saja, dengan kehadiran AHY akan membuat mahasiswa kami ini menjadi lebih termotivasi untuk mengejar kesuksesan” jelasnya. Azwar juga mengatakan pada Rabu (27/9), juga akan ada kuliah umum dihadiri mantan Mendiknas, Mohamad Nuh. 

Sambangi Gubernur

Seusai kuliah umum, AHY menyambangi Istana Gubernur Sumbar. Kedatangannya sebatas bersilaturahmi, sekaligus meminta izin untuk menikmati Sumbar selama tiga hari ke depan, tanpa agenda politik. Apalagi, berkaitan dengan persiapan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. ”Nggak ada misi persiapan, memperkokoh jaringan untuk Pilpres,” sanggah dia.

AHY menjelaskan, kedatangannya murni untuk memenuhi banyaknya undangan yang sudah lama datang dari sejumlah kampus dan organisasi kepemudaan. Sekaligus, ingin bertatap muka dan menyapa masyarakat, khususnya generasi muda, dan mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menyongsong Indonesia lebih baik.

”Bapak (Susilo Bambang Yudhoyono) mengakui, jika beliau memiliki hubungan bathin yang cukup dekat dengan masyarakat Sumbar. Pak SBY titip pesan salam untuk warga Sumbar. Semoga pembangunan yang digeliatkan sejak era beliau, terus menggeliat di zaman Presiden Jokowi.” beber AHY.

Setidaknya, AHY berbincang sekitar 45 menit dengan Irwan Prayitno di Istana Gubernur Sumbar. Gubernur mengakui, kedatangan AHY sebatas silaturrahmi dan bincang-bincang ringan seputar Sumbar. ”Silaturahmi saja. Ya namanya mas AHY ke Sumbar, tentu mampir ke Gubernur dulu. Toh, tadi AHY datang bersama pimpinan partai Demokrat Sumbar dan Padang juga,” ulas Irwan singkat. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Wajah Negeri pun Mulai Berubah

1,2 Juta Pelamar Berebut 17.928 Formasi