MEDAN (Berita): Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Pembangunan Panca Budi (Unpab) Medan menggelar Kompetisi Hibah Penelitian dan Pengabdian Internal selama dua hari ( 6 – 7 Desember 2016) di ruang Perpusatakaan Kampus Tamadun Mandiri, Jalan Gatot Subroto Km 4,5 Medan.
Kegiatan diikuti para dosen dari seluruh fakultas di lingkungan Unpab itu dibuka Rektor I Ir Bhakti Alamsyah MT, PhD. Bertindak sebagai tim reviewer internal, selain Rektor I Unpab, juga peneliti Unpab Dr Sarim, Tamaulina Br Sembiring SH, MHum, PhD dan Ketua LPPM Unpab Rusiadi SE, MSi.
Rektor I Unpab Bhakti Alamsyah menyatakan sangat gembira karena pada tahun ini dosen Unpab yang ikut mengirimkan proposal hibah internal mengalami peningkatan hingga dari tahun lalu.
“Saya berharap kita semua lebih bekerja keras lagi agar dapat memenangkan hibah internal dan hibah eksternal penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Karena pada dasarnya sebuah universitas bisa disebut berkualitas jika para dosen melasaksanakan tiga tugas pokoknya, yakni mengajar, melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat,” kata Bhakti, Rabu (7/12).
Bhakti yang juga mantan dekan Fakultas Teknik Unpab ini mengingatkan, masih banyak hibah eksternal yang disediakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemenristek Dikti, dan ini bisa kita dijadikan pemacu semangat untuk lebih giat melakukan penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
“Jika dosen Unpab memenangkan banyak hibah penelitian dan pengabdian pada masyarakat, sudah pasti akan menjadikan Universitas Pembangunan Panca Budi sebagai salah satu PTS yang memiliki kualitas baik serta bermanfaat bagi masyarakat,” kata peraih doktor dari Universiti Sains Malaysia (USM) ini.
Ketua LPPM Unpab Rusiadi melaporkan, dalam kegiatan ini para dosen mendapatkan arahan serta panduan tentang cara membuat proposal yang sesuai dengan syarat dan ketentuan Dikti, dan langsung mempresentasikan proposal yang telah dibuat. Dengan demikian, seluruh proposal yang dikirim nantinya dapat menangkan hibah penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Rusiadi menegaskan, perubahan paradigma pembelajaran berdasarkan Kualifikasi Kerangka Nasional Indonesia (KKNI) telah memperluas aktivitas mahasiswa dalam sistem pembelajaran. Begitu juga paradigma penelitian dosen bukan lagi untuk mengurus kepangkatan baru meneliti, tapi untuk meningkatkan kualitas (kemampuan menulis) dan kuantitas (kesejahteraan) dosen.
“Dosen harus melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi agar berkualitas. Bukan hanya pendidikan namun penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian harus sesuai kompetensi dosen dan mampu diabdikan kepada masyarakat,” kata Rusiadi. (aje)
