in

UPT SD Negeri Paninjauan, Pengaruh Word Square Terhadap Minat Belajar Siswa

Zikra Cahayu Putri, S.Pd
(GURU UPT SDN 03 PANINJAUAN)

Belajar merupakan suatu aktifitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru.

“Dari awalnya tidak tau menjadi tau, dari belum bisa menjadi bisa, dari yang takut mencoba menjadi berani mencoba”. Belajar merupakan sesuatu kewajiaban bagi semua manusia yang ada di dunia.

Belajar bisa dimana saja dan kapan saja. Bisa di rumah, sekolah, lingkungan tempat tinggal dan lain-lain. Belajar tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa tetapi juga anak-anak.

Ada pepatah yang mengatakan, “belajar diwaktu kecil bagai mengukir di atas batu”. artinya jika kita belajar dari kecil maka apa yang kita akan pelajari akan ingat terus dan susah dilupakan.
Belajar ketika kecil salah satunya dapat dilakukan di bangku sekolah.

Kenyataan di lapangan banyak siswa yang malas untuk belajar dengan alasan bosan dan tidak minat untuk belajar. Pembelajaran juga banyak didominasi dengan ceramah oleh guru.

Sehingga guru sudah capek menerangkan tapi siswa tidak memperhatikan. Nah, di sini guru ditantang untuk mencari cara bagaimana cara meningkatkan minat belajar siswa. Sehingga siswa tidak hanya menerima ilmu dari guru saja (teacher centre).

Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan minat belajar siswa salah satunya menggunakan model pembelajaran Word Squre.

Menurut Istarani (2015:181), “Model pembelajaran Word Squre merupakan model pembelajaran yang menggunakan kotak-kotak berupa teka-teki silang sebagai alat dalam menyampaikan materi ajar dalam proses belajar mengajar”.

Model pembelajaran word square adalah model pengembangan dari metode ceramah yang diperkaya dan berorientasi pada keaktifan siswa dalam pembelajaran.

Hal ini senada dengan pendapat dari Imas Kurniasih dalam buku Ragam Pengembangan Model pembelajaran yang mengatakan hal serupa bahwa word square berorientasi pada keaktifan belajar siswa.

Menurut pendapat Alamsyah Said word square memiliki keunggulan yaitu dapat membantu peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran, selain itu word square memiliki keunggulan lain seperti dapat digunakan dalam segala mata pelajaran.

Berdasarkan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran tipe word square dapat berpengaruh terhadap minat peserta didik. Model word square secara teknis ada dua cara.

Pertama, kegiatan belajar mengajar dengan cara pendidik membagikan lembar kegiatan atau lembar kerja sebagai alat untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan.

Adapun instrumen utama model ini adalah lembar kegiatan atau kerja berupa pertanyaan atau kalimat yang perlu dicari jawabannya pada susunan huruf acak pada kolom yang telah disediakan.

Kedua, model word square hampir sama dengan teka-teki silang, bedanya jawaban sudah ada dan disamarkan dengan menambahkan kotak tambahan berisi huruf sebagai pengecoh.

Tujuan huruf pengecoh bukan untuk mempersulit siswa, namun melatih sikap teliti dan kritis. Model ini sesuai untuk semua mata pelajaran, tergantung kreatvitas guru dalam membuat sejumlah pertanyaan terpilih yang dapat merangsang siswa untuk berpikir efektif.

Banyak sekali keuntungan dalam menggunakan model pembelajaran word square ini. Model pembelajaran word square akan membantu peserta didik mengingat kembali kata-kata pengetahuan dari materi yang telah dipelajari sebelumnya.

Dalam proses pembelajaran ini peserta didik berupaya mengingat kembali memori pengetahuan, proses mengingat dalam mencari kata akan menyebabkan informasi pengetahuan semakin tersimpan kuat pada bagian neokorteks otak.

Aktivitas ini menyebabkan informasi pengetahuan tersimpan dalam memori jangka panjang. Hal ini memungkinkan menjadi salah satu keuntungan bagi peserta didik dalam pembelajaran pada tingkat selanjutnya.

Penggunaan model pembelajaran ini, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan siswa terhadap guru sehingga pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru.

Setelah mempraktekkan ini ternyata hasil belajar siswa meningkat daripada sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran word square dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Selain menggunakan model pembelajaran word squre, guru juga dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga siswa semangat untuk mendapatkan hasil belajar yang bagus.

Terus semangat ya bapak dan ibu dalam membuat inovasi dan variasi dalam melakukan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Salam guru pembelajar. (Zikra Cahayu Putri, S.Pd, GURU UPT SDN 03 PANINJAUAN)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Walinagari Diingatkan Harus Transparan Gunakan Dana Desa

Distribusi Logistik ke Galugua Tersulit