Manusia adalah makhluk sosial yang tak bisa hidup tanpa orang lain. Sebagai makhluk sosial, setiap hari kita pasti berkomunikasi dengan yang lain, baik itu masalah pribadi, masalah pekerjaan maupun masalah sosial itu sendiri.
Melalui komunikasi kita dapat mengutarakan maksud dan tujuan kita, dengan berkomunikasi kita dapat bertukar pikiran dengan orang lain, dan dengan berkomunikasi kita dapat menyampaikan ide serta pendapat kepada orang lain.
Tapi, tanpa kita sadari, dengan berkomunikasi terkadang kita juga bisa melukai perasaan orang lain. Mungkin kita lupa, bahwa lawan bicara kita sedang kurang enak hati (bad mood), atau mungkin lawan bicara kita sedang ada masalah dengan tetangganya, bahkan banyak lagi kemungkinan-kemungkinan lainnya. Begitu pula dengan dunia pendidikan.
Guru juga manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Guru bukanlah malaikat yang tak punya salah, tetapi guru adalah makhluk biasa, makhluk yang juga punya dosa.
Bak kata pepatah Tak Ada Gading Yang Tak Retak. Oleh karena itulah, sebagai seorang guru sudah sepantasnya kita memberikan suri teladan dan contoh yang terbaik buat anak didik kita. Membiasakan meminta dan memberi maaf adalah salah satu contoh sikap yang harus kita biasakan di sekolah tempat kita mengajar.
Sekarang kita juga sedang menjalani bulan suci Ramadhan, bulan yang penuh keberkahan dan bulan penuh ampunan. Dan sebentar lagi akan masuk Idul Fitri 1444 H. Ada baiknya kita saling berjabat tangan dan saling bermaafan, supaya puasa yang telah kita laksanakan diterima oleh Allah SWT.
Sebagaimana dalam sebuah kisah diceritakan, Ketika Rasullullah sedang berkhutbah pada shalat Jumat (dalam bulan Sya’ban), beliau mengatakan Aamiin sampai tiga kali, dan para sahabat begitu mendengar Rasullullah mengatakan Aamiin, terkejut dan spontan mereka ikut mengatakan Aamiin.
Tapi para sahabat bingung, kenapa Rasullullah berkata Aamiin sampai tiga kali. Ketika selesai shalat Jumat, para sahabat bertanya kepada Rasullullah, kemudian beliau menjelaskan: “Ketika aku sedang berkhutbah, datanglah Malaikat Jibril dan berbisik, hai Rasullullah Aamiin-kan doa ku ini,” jawab Rasullullah.
Doa Malaikat Jibril itu adalah “Ya Allah tolong abaikan puasa umat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut, 1) Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada), 2) Tidak bermaafan terlebih dahulu antara suami istri, 3) Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.
Dari kisah di atas dapat kita ambil kesimpulan, begitu pentingnya bermaafan antar sesame. Apalagi menjelang bulan Ramadhandan Idul Fitri. Semoga kita menjadi orang yang suka memaafkan, In Shaa Allah!(Muhammad Arief, S.Pd.SD, GURU UPTD SDN 08 SARILAMAK)