Sebagaimana kita ketahui bahwa sejarah Peristiwa Situjuah merupakan bentuk perjuangan dalam mempertahankan Republik Indonesia dari serangan penjajah. Tercatat sebanyak 69 pejuang gugur dalam peristiwa ini. Tragedi bermula pada tanggal 14 Januari 1949.
Ketika pimpinan PDRI, laskar pejuang dipimpin Ketua Laskar Pertahanan Rakyat Sumatera Tengah, Chatib Sulaiman mengadakan rapat membahas strategi perjuangan di sebuah lembah, yang dikenal dengan Lurah Kincia.
Seusai rapat, peserta beristirahat di sebuah surau di Lurah Kincia, di kala subuh pasukan Belanda menghujani lembah itu dengan berondongan peluru. Lokasi yang tak menguntungkan, senjata yang tak memadai, para pejuang pun tak mampu memberikan perlawanan.
Chatib Sulaiman, Bupati Limapuluh Kota Arisun St. Alamsyah, Letkol Munir Latif, Mayor Zainuddin, Kapten Tantawi, Letnan Anizar, Sjamsul Bahri, Rusli dan Baharuddin, gugur bersama 60 pejuang lainnya.
Jenazah Chatib Sulaiman bersama delapan penjuang lainnya dimakamkan di Lurah Kincia, delapan orang di Banda Dalam, 13 orang di Situjuah Gadang, kemudian 39 orang dimakamkan di sekitar kawasan pemukiman penduduk di Nagari Situjuah Batua. Peristiwa ini menjadi saksi sejarah bagi kita semua bahwa, semangat perjuangan sangat perlu kita warisi.
Bentuk perjuangan disaat ini tentu bisa dilakukan dalam berbagai hal, salah satunya adalah dengan memaksimalkan peran dalam memberikan kontribusi nyata pada setiap aktivitas dalam rangka untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dengan adanya peristiwa yang sangat bersejarah dilurah kincir Nagari Situjuah Batua, maka masyarakat Nagari Situjuah Batua selalu Memperingatinya setiap tahun. Dari tahun ke tahun peringatan Peristiwa Situjuah Selalu Meriah.
Sempat ter henti kegiatan saat Covid-19 melanda Negara kita, namun ditahun ini semangat juang masyarakat sangat membara untuk menyuarakan kemenangan dengan mengadakan “Pawai Alegoris” .
Tepatnya, di Minggu pagi ini 14 Januari 2024, walaupun dalam keadaan libur sekolah, tak menyurutkan semangat juang siswa- siswi dan para guru UPTD SDN 03 Situjuah Batua dalam rangka melanjutkan perjuangan para pahlawan .
Mereka sangat antusias untuk mengikuti pawai alegoris yang diadakan oleh pemerintahan Nagari Situjuah Batua yang dipanitiai oleh Pokja (Kelompok Kerja) nagari. Dalam rangka menyambut peristiwa Situjuah Batua yang ke-75. Peringatan Peristiwa Situjuah ini dilaksanakan setiap tanggal 15 Januari.
Dari dulunya semangat masyarakat Situjuah tidak pernah berhenti untuk selalu memeriahkan peringatan Peristiwa Situjuah yang selalu di adakan setiap tahun. Setiap tanggal 15 Januari diadakan upacara petingatan Peristiwa Situjuah yang berpusat di Lapangan Chatib Sulaiman Nagari Situjuah Batua.
Pokja Nagari Situjuah Batua mengundang seluruh unsur dan lembaga pendidikan yang ada di kenagarian Situjuah Batua untuk memeriahkan dan menyambut Peristiwa Situjuah dengan mengadakan pawai alegoris.
Pawai Alegoris ini diikuti oleh MTsN 5 Limapuluh Kota, TK dan Paud, UPTD SD yang berada di 6 jorong nagari Situjuah Batua, salah satunya yaitu UPTD SDN 03 Situjuah Batua yang saat ini dipimpin oleh “Elidar, S.Pd.SD”.
Elidar, S.Pd.SD selaku kepala sekolah UPTD SD Negeri 03 Situjuah Batua, sangat bersemangat sekali untuk menampilkan kebolehan marching band yang kita miliki. Beliau mengajak seluruh para dewan guru untuk bersemangat membina siswa-siswi agar bisa memainkan alat musik walaupun waktu yang sangat singkat bagi siswa-siswi kami dalam berlatih.
Walupun waktu yang sangat singkat untuk berlatih setelah libur semester 1 selesai, mereka hanya punya waktu kurang lebih 10 hari dalam berlatih. Namun anak-anak tak pernah patah semangat agar mereka bisa memainkan alat musik dan bisa ber atraksi dengan kelompok marching band mereka.
Ternyata, untuk menyambut Peristiwa Situjuah yang diadakan oleh pokja Nagari Situjuah Batua yang awalnya hanya berencana melibatkan unsur pendidikan yang berada di nagari Situjuah Batua saja, namun semangat dari sekolah yang berada di luar nagari Situjuah Batua juga sangat antusias sekali.
UPTD SDN 02 Situjuah Ladang dan UPTD SDN 01 Situjuah Gadang juga ikut serta dalam menampilkan kebolehan marching band yang ada di sekolah mereka. Juga barisan pawai alegoris diikuti oleh penampilan dari SMK Excellent Situjuah Gadang serta Perguruan Tapak Suci di Situjuah Batua.
Setelah barisan Pawai Alegoris sampai di panggung kehormatan dan telah menunjukan aksi kebolehan mereka masing-masing, kegiatan dilanjutkan dengan penampilan pembacaan puisi oleh siswa-siswi SD yang ada di nagari Situjuah Batua.
Puisi yang dibacakan oleh siswa-siswi SD adalah puisi yang berjudul Januari Berdarah hasil karya dari Don Vesky Dt. Tan Marajo yakni Wali Nagari Situjuah Batua sendiri. Yang mana beliau adalah sorang sastrawan yang sangat ahli dalam Puisi dan Berpidato. Pembacaan Puisi dari UPTD SDN 03 Situjuah Batua diwakili oleh anak kami Putri Hanifa kelas VI dan Ananda Putra Aymi kelas V.
Kami sangat bangga kepada siswa dan siswa kami, karna mereka telah berani tampil di depan umum untuk menyampaikan kebolehan mereka dalam berpuisi walaupun di tahun sekarang belum membuahkan hasil. Semoga ditahun selanjutnya UPTD SDN 03 Situjuah Batua bisa meraih prestasi dalam bidang pendidikannya.
Kami segenap keluarga besar UPTD SDN 03 Situjuah Batua sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah ikut mensukseskan kegiatan pawai Alegoris dalam rangka menyambut dan memeriahkan peristiwa Situjuah yang ke 75. Semoga perjuangan para pahlawan yang gugur dilurah kincia selalu dihargai dan diingat oleh generasi ke generasi selanjutnya.(Nadra Lailatul Murni, GURU UPTD SDN 03 SITUJUAH BATUA)