Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan Partai Demokrat akan mengatur strategi lebih halus pada pertarungan Pilkada DKI Jakarta 2017. Demokrat, salah satu motor Poros Cikeas, mengusung Agus Harimurti Yudoyono dan Sylviana Murni di Pilkada. “Pilkada, bagaimanapun, dengan kemungkinan (demonstrasi) tanggal 4 itu (akan menimbulkan ketegangan). Jadi kemungkinan Demokrat akan lebih soft, agar tidak menimbulkan masalah-masalah,” kata JK, sapaan Jusuf Kalla, dilansir dari CNN Indonesia.
Ia mengucapkan itu usai bertemu Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono selama satu jam di rumah dinasnya, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, semalam. Namun JK tak menjelaskan lebih lanjut maksud ucapannya itu. SBY pun bungkam. Sang Ketua Umum Demokrat rencananya akan menggelar konferensi pers hari ini, Rabu (2/11), terkait isu hangat terkini, termasuk hasil pertemuannya dengan JK dan Wiranto Selasa kemarin.
Senin (31/10), calon gubernur Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono sempat mengatakan, pemerintah harus memerhatikan rencana demonstrasi besar 4 November. “Bijaknya pemerintah menanggapi dengan serius, tak boleh dianggap angin lalu,” kata Agus saat itu. Agus menyatakan, Indonesia merupakan negara demokrasi yang setiap warganya berhak untuk menyampaikan aspirasi terkait isu apapun. Oleh karenanya hal itu perlu didengar pemerintah.
Pada jumpa pers SBY di kediamannya, Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, SBY akan menyinggung soal rencana unjuk rasa tersebut. SBY seharian kemarin ‘berkeliling’ menemui sejumlah tokoh. Siang ia bertemu Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Jenderal (Purn) Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, malam bertemu JK.
Demonstrasi 4 November ialah tindak lanjut dari aksi yang digagas Front Pembela Islam dan sejumlah ormas lain. Dua pekan lalu, 14 Oktober, mereka juga menggelar unjuk rasa memprotes Ahok dengan berjalan dari Masjid Istiqlal menuju Kantor Sementara Bareskrim Polri di Gambir, dan berakhir di depan Balai Kota DKI Jakarta. Demi menjaga keamanan selama aksi demonstrasi, Presiden Jokowi memerintahkan aparat berjaga dan bersiaga. Ia meminta seluruh personel Kepolisian yang akan bertugas mengawal demo bertindak profesional.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan sebelumnya mengatakan, 7.000 personel gabungan Polda Metro Jaya dan Komando Daerah Militer Jayakarta dikerahkan untuk mengamankan aksi. Kapolda juga telah menemui Imam Besar FPI Habib Rizieq dan Pangdam Jaya Mayjen Teddy Laksmana. Pertemuan itu menghasilkan 10 butir kesepakatan dengan inti: aksi unjuk rasa harus berlangsung damai, tertib, terhormat, dan bermartabat.
Tak hanya Polda, pasukan Brigade Mobil dari sejumlah daerah juga diarahkan ke Jakarta untuk mengamankan demonstrasi sesuai instruksi Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Senada, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil meminta warga yang ikut aksi demo tetap menjaga kesantunan, keamanan dan kenyamanan masyarakat sekitar. Terlebih aksi itu akan membawa simbol Islam.
LOGIN untuk mengomentari.