Para penumpang menaiki atap salah satu mobil angkutan umum jurusan Serang – Cibaliung – Sumur. Terbatasnya angkutan umum yang beroperasi, terpaksa membuat para penumpang harus naik ke atap mobil tersebut. Foto diambil belum lama ini. |
Tidak kebagian tempat duduk menjadi alasan para masyarakat nekat menantang maut menumpang di atas atap angkot. Seolah tak menyadari ancaman maut.
Karena terbatasnya jumlah armada kendaraan angkutan umum jurusan Sumur – Cibaliung – Serang yang melayani warga di Pandeglang selatan, khususnya dari Kecamatan Sumur menuju Desa Ujungjaya, membuat warga disana harus menaiki atap angkutan umum.
Lebih Parahnya lagi siswa dan siswi Sekolah Menegah Pertama dan Sekolah menengah Atas harus merasakan hal tersebut.
Aksi menantang maut ini sudah berlangsung lama, lamanya, Jelas ini membahayakan para penumpang.
Salah satu warga asal Kampung Tamanjaya Girang, Desa Ujungjaya, Kecamatan Sumur, Ajat Sudrajat mengatakan, dalam sehari hanya ada beberapa mobil angkutan umum yang beroperasi dari pasar Sumur ke Desa yang paling ujung se pulau Jawa tersebut.
Padahal, kata dia, masih banyak warga yang tidak mempunyai kendaraan pribadi, menunggu angkutan umum tersebut.
Maka dari itu, masyarakat disana mendambakan adanya transportasi kendaraan angkutan umum yang banyak, yang bisa beroperasi melayani para penumpang, sehingga tidak banyak warga yang harus menanggung resiko jika harus naik keatap mobil angkutan umum jenis elf tersebut.
kamu juga bisa menulis karyamu di vebma,dibaca jutaan pengunjung,dan bisa menghasilkan juta rupiah setiap bulannya,