in

Wahyu Amran, Owner Oto Pro dan Coffee Toffee

Selalu Berinovasi dan Ekspansi 

Berbisnis jangan pernah takut gagal, selalu berinovasi dan selalu mengembangkan bisnis yang dimiliki. Trik itulah kunci sukses Wahyu Amran, Owner Oto Pro dan Coffe Toffe. 

Meskipun memiliki latar belakang sebagai seorang dokter, passionnya wirausaha. Wahyu mengaku ketertarikannya dalam dunia bisnis mengalir begitu saja. Ia mulai berbisnis tiga tahun yang lalu, setelah kembali ke Padang setamat kuliah. Awalnya ia membuka salon mobil. 

“Awalnya ada ide dari teman mau bikin salon mobil, saya lihat ini potensinya bagus. Kemudian saya joint sama teman berdua, membuka salon mobil kecil dengan modal awal sekitar Rp 50 juta,” kata Bendahara Umum Himpunan Pengusaha Muda (Hipmi) Sumbar ini kepada Padang Ekspres, kemarin. 

Sewaktu merintis bisnis tersebut diakuinya banyak hal yang harus dipelajari. Salon mobilnya sempat sepi, namun setelah enam bulan berjalan, barulah mulai berkembang.

Setelah dua tahun berjalan, Wahyu mengembangkan bisnis salon mobilnya menjadi cucian mobil di Sawahan dengan nama Oto Pro. Usaha ini baru berjalan sekitar satu bulan. Di tempat pencucian mobil tersebut terdapat ruang tunggu dan kafe bagi konsumen yang mencuci mobilnya.

Wahyu mengaku dalam menjalani bisnis pasti ada masa susahnya apalagi mendirikan bisnis baru. Jangan pernah takut untuk gagal. Terpenting, pertama adalah mencari konsep usaha, lalu bagaimana cara berbisnis, mencari karyawan dan mencari bahan baku untuk usaha tersebut. 

Wahyu menjalani masa susah dengan santai saja. “Yang penting dalam usaha jangan pernah berhenti, jangan mundur dan selalu berinovasi. Kalau ada masalah cepat selesaikan, dengan adanya masalah kita jadi tau bagaimana solusinya,” terangnya. Ia mengatakan ke depan, ekspansi usaha pencucian mobil ke luar provinsi seperti Pekanbaru. 

Di tengah kesibukannya sebagai dosen di Universitas Baiturrahmah, pria kelahiran 1 Juni 1986 ini, akan mengembangkan usaha-usaha lainnya. Selain memiliki tempat pencucian mobil, ia berencana membuka klinik BPJS.

“Jangan terpaku di sini saja, harus ada ilmu buat pengembangan bisnis. Tak perlu takut rugi dalam berbisnis. Kalau tidak kuat sendiri ajak teman, kalau tidak ada modal pinjam ke bank,” ucap owner Coffee Toffee ini. 

Ia menyarankan, bagi yang ingin berbisnis jangan hanya sekadar berwacana tetapi langsung direalisasikan. Apabila tidak direalisasikan segera tidak akan pernah maju. Wahyu mengaku modal pertamanya berasal dari orangtua, sekadar memberikan bantuan modal saja. Kini, ia telah mandiri. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Media Baru

Maruli Absen di Acara KPK