Kita tidak hanya menghadapi ancaman penyakit, tapi masalah sosial dan ekonomi. Karena itu mari tingkatkan persatuan dan kesatuan dengan meningkatkan tali silaturahim,” kata Sjarief pada acara Sosialisasi Empat Pilar MPR, di Sekretariat Yayasan Pelataran Pakujajar, Kota Bogor Jawa Barat, Selasa (17/11).
Acara tersebut dihadiri Majelis Presidium Keraton Nusantara dan Penasihat Yayasan Pelataran Pakujajar Sipatahunan Ully Sigar Rusady dan Ketua Yayasan Pelataran Pakujajar Sipatahunan Wibarata Arifin.
Syarifudin menegaskan, wacana amandemen Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia (NRI) Tahun 1945, MPR tidak akan tergesa-gesa membuat keputusan. MPR akan meminta pendapat dan masukan dari seluruh rakyat Indonesia, apakah amandemen UUD NRI 1945, itu diperlukan atau tidak.
“Kami akan dengarkan pendapat dan masukan masyarakat. Kami akan berhati-hati sebelum mengambil keputusan apakah UUD NRI 1945 perlu diubah atau tidak. Intinya, apakah amandemen itu dilakukan atau tidak, kami akan mengembalikannya kepada masyarakat,” tutur Sjarief.
Dikatakan, dia terus berkeliling keluar masuk perguruan tinggi, untuk meminta pendapat, saran dan masukan dari kalangan kampus. Ini penting, agar keputusan sesuai dengan hati nurani dan pemikiran seluruh rakyat Indonesia.
Sebelumnya Majelis Presidium Keraton Nusantara Ully Sigar Rusady mengajak warga masyarakat terus menjaga dan melestarikan seni budaya daerah. Jangan sampai, seni budaya warisan leluhur itu musnah ditelan waktu.
“Banyak seni budaya asing yang hendak masuk ke Indonesia, namun tidak semua sesuai dengan kepribadian kita. Agar seni budaya kita tidak terpinggirkan, kita harus menjaga seni budaya tetap utuh dan dicintai generasi muda,” papar Ully Sigar.#
in Nasional