KSHUMI Minta Penegak Hukum Usut Tuntas
Pakar IT asal Institut Teknologi Bandung (ITB), Hermansyah, sempat mendapat pesan singkat (SMS) berisi ancaman dari orang tidak dikenal sebelum dikeroyok lima pelaku di Tol Jagorawi, Minggu (9/7). Akibat pengeroyokan tersebut, Hermansyah mendapat perawatan serius di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, karena luka bacokan di bagian vital.
“Ada SMS teror bahasanya gaya preman, namun isinya ancaman soal pembunuhannya saya belum tahu, tapi sempat ada ancaman dari SMS,” ujar rekan Hermansyah, Riza Falepi di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (11/7).
Wali Kota Payakumbuh itu mengaku, rekannya sempat mengeluh kepada dia terkait ancaman tersebut. Namun, Riza tidak mengetahui apa isi detail SMS itu, apakah ancaman berupa pembunuhan atau tidak.”Ssaya cuma diceritain saja, enggak baca SMS itu,” katanya.
Sampai saat ini dia juga mengaku tidak tahu apakah SMS ancaman itu berkaitan dengan Hermansyah yang menjadi saksi ahli, dalam kasus dugaan chat berkonten pornografi antara Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dengan Firza Husein. “Saya belum tahu apakah acaman itu berhubungan dengan pekerjaannya,” pungkasnya.
Riza mengatakan bahwa dia belum bisa menemui Hermansyah. Namun lewat penuturan adiknya, Hermansyah sudah dalam kondisi stabil dan ingin segera keluar dari ruang ICU. “Adiknya mengatakan sudah stabil dan sudah baikan kondisinya,” katanya.
Namun demikian, kata Riza, Hermansyah belum bisa berbicara banyak akibat masih sakit. Pasalnya dia mengalami luka di bagian leher, sehingga bila berbicara berasa sakit. “Kalau digorok di leher gimana kan itu rasanya, kalau ngomong kan sakit,” imbuhnya.
Menurut ibundanya, kata Riza, Hermansyah sempat khawatir atas pekerjaannya. Namun, sang ibu memberitahukan bahwa pekerjaan itu telah bisa diatasi oleh rekan-rekannya di ITB. “Dinasihati ibunya tenang saja, itu sudah diatasi oleh teman-teman semua alumni ITB. Yang penting sehat dulu lah,” katanya.
Seperti diketahui, Hermansyah dikeroyok dan ditusuk saat tengah mengendarai mobil bersama istrinya di KM 6 Tol Jagorawi pada Minggu (9/7) sekitar pukul 03.00. Saat itu Hermansyah bersama sang istri hendak kembali ke rumahnya di Depok dari arah Jakarta.
Akibat pengeroyokan itu, Hermansyah mengalami luka di bagian kepala, leher dan tangan. Ia kemudian ditolong oleh petugas Jasa Marga dan dilarikan ke RS Hermina, Depok. Usai dioperasi, Hermansyah kemudian dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto.
Hermansyah merupakan saksi ahli yang menyatakan bahwa dugaan chat berkonten pornografi yang dilakukan oleh Habib Rizieq dan Firza Husein adalah palsu.
Sementara itu, Ketua Eksekutif Nasional Komunitas Sarjana Hukum Muslim Indonesia (KSHUMI) Chandra Purna Irawan mengutuk keras tindakan kekejian, teror dan percobaan pembunuhan terhadap Hermansyah dan siapa pun. Oleh karena itu, KSHUMI meminta penegak hukum segera mengusut, mengungkap dan menangkap pelaku yang dianggap sudah berlaku seperti teroris.
“Pelaku teroris sesungguhnya seperti ini karena membahayakan ketenangan dan kedamaian yang terbangun di masyarakat. Dikhawatirkan membangkitkan amarah masyarakat,” ujar Chandra bersama Dewan Nasional KSHUMI Kamilov Sagala dan Miko Kamal.
KSHUMI akan berupaya memberikan bantuan hukum, baik secara litigasi maupun nonlitigasi. Kemudian, menyeru kepada sarjana hukum muslim meningkatkan solidaritas dan soliditas untuk kemaslahatan umat. “Kami mendoakan semoga korban dan keluarga diberikan kesabaran, ketabahan dan kekuatan,” katanya.
Gelar Perkara
Sementara itu, Polda Metro Jaya menggelar perkara kasus pembacokan terhadap ahli IT dari ITB Hermansyah. Gelar perkara melibatkan seluruh elemen, mulai dari penyidik Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Timur, Polres Depok, PJR, Jasamarga, dan pekerja pembangunan LRT yang ada di lokasi.
Kapolda Metro Jaya Irjen Mochmmad Iriawan mengatakan, dalam gelar perkara ini akan melihat keterangan para saksi yang telah diperiksa dan mencari dugaan pelaku. “Kami akan sinkronkan nanti keterangan dari para saksi mulai dari istri korban, pihak pekerja LRT dan saksi lainnya,” kata dia di Mapolda Metro Jaya, Selasa (11/7).
Selain itu, Polda juga akan menganalis secara scientific investigation melibatkan IT dan analisa CCTV yang kemungkinan akan menunjuk kepada para pelaku. “Ada keterangan juga kalau kilometer di tempat pelaku dianiaya tidak terekam karena CCTV yang ditempatkan di sana hanya untuk memantau kepadatan kendaraan,” sambung dia.
Pihaknya juga kedatangan Ridwan selaku ketua Alumni ITB yang menegaskan bahwa dirinya meminta pihak kepolisian segera mengungkap dan menangkap pelaku penganiayan terhadap Hermansyah. “Dia juga bilang, selain dirinya tidak ada yang berhak berbicara mengatasnamakan ikatan alumni ITB, jadi apa yang dibahas di medsos bukan keterangan resmi alumni ITB,” tegasnya.
Mantan Kapolda Jawa Barat ini meenambahkan, kepindahan perawatan ke RSPAD dari RS Hermina Depok bukan atas permintaan kepolisian melainkan dari pihak keluarga. “Kebetulan dokter RS Hermina yang merawat korban bekerja di RSPAD juga. Dia menyarankan untuk dipindah ke sana karena perlengkapannya lebih lengkap,” tukas dia.
Di sisi lain, Kuasa Hukum Rizieq, Sugito Atmo Prawiro menyayangkan peristiwa pembacokan itu. Rencananya Hermansyah, Selasa (11/7) bakal memberikan keterangan sebagai saksi ahli yang ditunjuk oleh kuasa Hukum Firza Husein di Polda Metro Jaya. “Dia akan menjadi saksi ahli atas permintaan pengacaranya Firza sebagai tersangka dan di-BAP oleh penyidik Polda Metro Jaya. Ini hanya dimintai keterangan sebagai ahli, sesuai dengan keahliannya,” kata dia.
Dia menilai aksi pembacokan tersebut secara jelas teror yang dilakukan orang yang tak suka dengan Habib Rizieq. Sehingga dia meminta kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi dan tetap waspada dalam membela Habib Rizieq Sihab. “Karena Hermansyah ahli IT yang independen dan profesional dan jelas sangat membantu untuk penegakan hukum yang profesional dan transparan terkait keahliannya dalam perkara content pornografi,” tukasnya.
Penuhi Panggilan Penyidik
Iriana istri Hermansyah korban pembacokan di Tol Jagorawi memenuhi panggilan Polresta Depok, Senin (10/7) malam. Dia dimintai keterangan untuk mengidentifikasi wajah para pelaku pembacokan yang membuat ahli IT tersebut harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit.
Usai diperiksa sejak pukul 20.00 sampai pukul 22.00, atau selama dua jam, Iriana keluar dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Depok. Dia tak memberikan keterangan sama sekali atas pemeriksaan tersebut. Menggunakan Mobil Mercedez Benz Iriana dan Kuasa hukumnya meninggalkan Mapolresta Depok.
“Saya belum bisa dimintai keterangan untuk malam ini, saya juga tidak dapat buka omongan terkait kedatangan ke Polres Depok,” jelas kuasa hukum Iriana, Iwan kepada wartawan. Dia menyebutkan, kondisi Hermansyah hingga saat ini terus membaik. Tetapi saat ditanya lebih rinci tentang kondisi korban dia irit bicara. “Kondisi Hermansyah membaik,” ucap dia.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Teguh Nugroho mengatakan, pemanggilan istri korban merupakan bagian dari penyelidikan polisi. “Kami meminta kepada istri korban untuk memberikan informasi tentang wajah pria yang diduga pelaku,” ungkap dia.
Sebelumnya, Pakar IT Hermansyah mengalami penusukan di Tol Jagorawi. Kilometer 6 Jakarta Timur pada Minggu (9/7). Pakar IT yang diketahui statementnya kerap membela tersangka kasus chat mesum, Rizieq Shihab dan Firza Husein tersebut dilarikan ke Rumah Sakit Hermina, Kota Depok untuk mendapat perawatan intensif.
Dari keterangan beberapa saksi, diketahui sebelum kejadian penusukan, korban sempat diserempet oleh mobil para pelaku yang ditengarai berjumlah lima orang pada pukul 04.00. Korban yang kaget langsung mengejar mobil pelaku dan berhasil memberhentikan kendaraan pelaku. Bukannya minta maaf, para pelaku malah menyerang korban secara membabibuta.
”Korban langsung tersungkur, Petugas Jasa Marga yang mengetahui kejadian ini langsung membawa korban ke RS Hermina,” terang Kapolresta Depok Kombespol Herry Heryawan. (*)
LOGIN untuk mengomentari.