Sambas – Festival Gemilang Wonderful Indonesia di Sambas meriah. Konser yang didukung Kementerian Pariwisata (kemenpar) itu dipadati ribuan masyarakat dan wisatawan mancanegara dari Malaysia, Australia dan Eropa yang memadati arena konser di Desa Sijang, Kecamatan Galing, Kabupaten Sambas, Minggu (2/7).
Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili mengatakan, sejak pukul 09.00 WIB, para pengujung sudah menantikan Aulia D’Academy dan Wali Band. Mereka datang dari seluruh penjuru Kabupaten Sambas dan juga dari negara tetangga Malaysia melalui Pos Lintas Batas Negara di Aruk. Selain itu, imbuh Atbah, ada juga Wisman asal Australia dan Eropa yang masuk dari Pelabuhan Sintete, untuk meramaikan konser Festival Gemilang Wonderful Indonesia.
Bupati menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang benar-benar bekerja keras untuk meningkatkan pariwisata di Kabupaten Sambas. ” Secara ekonomi, event ini memberikan pendapatan bagi masyarakat sekitar dan menggerakan roda ekonomi bagi warga setempat, sekali lagi terima kasih,” ujar Atbah.
Atbah juga menyebut, jika Festival Gemilang Wonderful Indonesia ini sebagai hiburan masyarakat yang sedang #MudikDiCroosborder dan merayakan libur hari Raya Idul Fitri 2017. “Selamat menikmati hiburan, mohon maaf lahir batin sebelum, selamat datang buat para wisatawan asal negeri jiran Malaysia, selamat menikmati konser dan atraksi tradisional kami,” ucap Bupati dalam sambutannya.
Sebelum Konser dimulai, Tari tiga Ethnis yang menampilkan tarian dayak, melayu dan zapin, sukses tebar pesona Festival pada pukul 10.30 WIB. Meski sempat diguyur hujan, antusias warga untuk tetap menyaksikan artis kesayangannya menghibur. Setelah bunyi musik dan lantunan “Geboy Mujair” dari homeband, para Wisman langsung berduyun-duyun maju kedepan panggung, ada yang pakai payung, ada yang pakai topi, semua terlihat enjoy dan berjoged.
Tidak terkecuali, Wisman asal Malaysia. Mereka datang dengan bis yang sudah disiapkan panitia dari border Aruk. Para Wisman sudah tidak asing dengan lagu-lagu dangdut melayu yang dibawakan Aulia, yang juga tinggal di Pontianak, Kalimantan Barat. Aulia juga menggebrak ribuan penggemarnya dalam perhelatan yang langsung berseberangan langsung dengan negeri Jiran itu.
Sebelas lagu hits Wali Band langsung dinyanyikan oleh sang vokalis Faank. Cari Berkah yang menjadi Original Soundtrack sinetron Ustad Fotocopy sebagai lagu pembuka langsung menggebrak penonton yang sudah lama menanti. Setelah itu dilanjutkan dengan Si Udin Bertanya, Nenekku, Tak Kan Pisah, Ada Gajah Dibalik Batu, Emang Dasar, Dik, Tobat Maksiat yang disambung dengan Yank, lalu Aku Bukan Bang Toyib menjadi lagu penutup. Wali Band benar-benar menghipnotis ribuan penonton.
“Halo semua warga Sambas, ada warga Kuching juga, selamat datang salam Wonderful Indonesia. kalian semua harus terus menyambut tetangga kita Malaysia, buat mereka nyaman di sini, Salam Wonderful Indonesia,” kata Faank kepada ribuan penonton di depannya.
Pihak Kemenpar sumringah dengan pelaksanaan Konser Wali Band dan Aulia D’Academy di Festival Gemilang Wonderful Indonesia 2017 yang berakhir sukses. “Sukses menghibur masyarakat, sukses juga mendatangkan wisatawan mancanegara khususnya Malaysia,” kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti yang juga diamini Kepala Bidang Promosi Wisata Buatan Kemenpar Ni Putu G. Gayatri
“Kami siap kembali menggelar event Crossborder dengan berbagai even berlevel Internasional, total ada 21 even yang akan digelar sepanjang Juni-November 2017 ini, paling terdekat di ada event Balap motor Grass Track di Samabas juga pada tanggal 8-9 Juli 2017,” lanjutnya.
Kemenpar memang terus mendorong destinasi crossborder sebagai market potensial di daerah perbatasan termasuk Sambas yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Event berskala internasional terus digenjot dan didukung penuh untuk mendatangkan wisatawan demi target 20 Juta Wisman di tahun 2019 mendatang.
Gayatri menambahkan, strategi yang akan dilakukan terkait crossborder tourism adalah membuka direct route ke beberapa daerah pariwisata yang banyak diminati. Serta mempermudah regulasi disetiap Pos Lintas Batas Negara, (PLBN). Terlebih di Kalimantan Barat terdapat PLBN yang sangat potensial untuk menggoda wisman Malaysia untuk datang ke Indonesia.
“Ada 3 pintu masuk yang potensial diarea perbatasan Kalbar, Ada PLBN Aruk, Pelabuhan Sintete, PLBN Temajok. Apabila regulasi mengenai kendaraan bisa dipermudah, sudah pasti akan banyak wisman masuk, tentu butuh koordinasi dengan pihak terkait,” ujarnya.
Suksesnya Festival Gemilang Wonderful Indonesia, lanjut Gayatri, membuktikan bahwa Kalbar sangat aman dan ramah menyambut wisman untuk berwisata ke daerah Kalbar khususnya Sambas. “Pada tahun 1998, daerah ini memang sangat mencekam, terjadi perang antar suku. Dengan adanya konser saat ini, dibuktikan bahwa daerah Sambas dan sekitarnya sangat aman, masyarakat dan wisman berbaur bernyanyi dan berjoget bersama dalam satu arena. Tidak ada perbedaan suku, berasal dari mana, inilah kekuatan bahasa musik,” ucap Gayatri.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi kesuksesan crossborder dengan Festival Gemilang Wonderful Indonesia, yang mendatang ribuan wisman asal Malaysia. Mantan Dirut Telkom itu menyebut jika bahasa musik merupakan bahasa universal yang bisa dinikmati siapa saja.
“Kuncinya adalah musik, seni-budaya, dan kuliner ini untuk menggaet pasar negara tetangga. Apalagi warga Malaysia bisa masuk ke Indonesia dengan menggunakan bebas visa kunjungan (BVK),” kata Menpar Arief Yahya mengomentari crossborder events yang terus gencar digelorakan Kemenpar itu. (*)
LOGIN untuk mengomentari.